Biskuit ini tanpa gula. Kalau ada pilihan, bocah dan bahkan orang dewasa akan menjadi mengambil yang lain. Toh remahannya sama-sama mengundang semut.
Sampai sekarang banyak orang, bukan milenial, yang menyebut biskuit ini Jacob’s, padahal mereknya Monde. Jacob’s masih ada, dengan logo baru dan kemasan baru. Logo dan kemasan lama juga masih ada sebagai barang koleksi. Jacob’s ada sejak 1885 di Irlandia.
Tentang biskuit Monde, ada dua hal. Pertama: istilah mondial, dari kata monde, dalam bahasa Indonesia kalah tenar dari global, dari kata globe. Saya kadang menggunakan mondial untuk selingan.
Kedua: biskuit Monde mengingatkan saya dan beberapa teman terhadap koran Prancis Le Monde (terbit sejak 1944) yang terdengar dilafalkan “le mong”. Dulu kantor saya tak hanya melanggani aneka koran dalam negeri, dari Serambi Indonesia sampai Tifa Irian, tetapi juga bermacam koran dan majalah asing, salah satunya Le Monde. Tapi yang bisa bahasa Prancis akhirnya tinggal seorang, dan yang bisa berbahasa Belanda pun tinggal sebatang, antropolog jebolan Leiden.
Dulu internet belum kaya konten, masih pakai modem dial-up pula, sehingga bahasa asing menjadi kendala. Kalaupun bisa berbahasa luar, untuk memperoleh koran asing secara eceran hanya bisa di newstand hotel bagus, bandara, dan toko buku di mal genah.* Kini Le Monde versi web pun langsung bisa tersaji dalam Bahasa Indonesia karena peramban Chrome di ponsel Android langsung menawarkan opsi. Situs berbahasa asing lainnya juga bisa dibaca dalam bahasa Indonesia.
*) Distributor media asing di Indonesia dulu dirajai NV Indoprom, bergudang di kompleks Bandara Halim Perdanakusuma. Kadang isi koran sudah diblok tinta hitam atas perintah Kejaksaan Agung.
2 Comments
Ini bukan roti favorit saya, yg bukan anak kecil đ .
Tapi kalau pas pergi keluar kota bermobil, dan pengin bawa sangu roti kering, sy biasanya beli biskuit tanpa gula ini.
đđ