Pagi tadi tersedia dua mangkuk bubur sumsum, jualan tetangga beda jalan. Baru beberapa bulan warung yang cuma berupa meja di depan carport itu buka tapi laris, apalagi setelah masuk Gofood. Selain bubur juga ada nasi uduk dan nasi kuning.
Hal lain setelah rasa, yang saya suka adalah cara mengemas kinca, yang diwadahi plastik es mambo — oh jangan-jangan nama es ini sudah arkais — tanpa simpul mati*. Cara membukanya mudah. Tak perlu gunting ataupun pisau.
Memang sih kadang saya makan bubur sumsum tanpa kinca, kalaupun pakai hanya sedikit. Saya tak suka yang terlalu manis, dan ternyata itu bagus untuk kesehatan.
*) Istilah saya tidak tepat tetapi saya belum menemukan istilah yang pas
6 Comments
Saya memang embuh : baru sekarang tahu ada istilah kinca (yg ternyata kalau di tempat saya adalah juruh yang cuer).
Bahasa Jawa sama-sama mengakui juruh dan kinca. Bausastra Poerwadarminta punya kedua lema atau entri itu. Kalau tak salah bahasa Sunda juga.
KBBI mengenal kinca.
tadi sy tanya istri apa tahu kinca? “kok koyo tau krungu yo,” jawabnya.
berarti dia nggak tahu jg😁
Inget parikan met dumet ketan kinca? Kelanjutannya saya lupa
https://surakarta.go.id/?p=4508
Ada kata “kinco” dalam artikel pemkot Sala ini
parikan itu blm pernah sy dengar.
kinco juga baru saya tahu sekarang.
kalau bercanda sih dari dulu tahunya kinco wingking😁