Kinca dalam kantong mambo tanpa simpul mati

Lagi-lagi soal simpul mati dan setengah mati pada kantong plastik bungkus makanan.

▒ Lama baca < 1 menit

Kinca dalam kantong mambo tanpa simpul mati

Pagi tadi tersedia dua mangkuk bubur sumsum, jualan tetangga beda jalan. Baru beberapa bulan warung yang cuma berupa meja di depan carport itu buka tapi laris, apalagi setelah masuk Gofood. Selain bubur juga ada nasi uduk dan nasi kuning.

Hal lain setelah rasa, yang saya suka adalah cara mengemas kinca, yang diwadahi plastik es mambo — oh jangan-jangan nama es ini sudah arkais — tanpa simpul mati*. Cara membukanya mudah. Tak perlu gunting ataupun pisau.

Memang sih kadang saya makan bubur sumsum tanpa kinca, kalaupun pakai hanya sedikit. Saya tak suka yang terlalu manis, dan ternyata itu bagus untuk kesehatan.

*) Istilah saya tidak tepat tetapi saya belum menemukan istilah yang pas

6 Comments

junianto Rabu 10 November 2021 ~ 13.32 Reply

Saya memang embuh : baru sekarang tahu ada istilah kinca (yg ternyata kalau di tempat saya adalah juruh yang cuer).

Pemilik Blog Kamis 11 November 2021 ~ 00.38 Reply

Bahasa Jawa sama-sama mengakui juruh dan kinca. Bausastra Poerwadarminta punya kedua lema atau entri itu. Kalau tak salah bahasa Sunda juga.

KBBI mengenal kinca.

junianto Kamis 11 November 2021 ~ 08.09 Reply

tadi sy tanya istri apa tahu kinca? “kok koyo tau krungu yo,” jawabnya.

berarti dia nggak tahu jg😁

Pemilik Blog Kamis 11 November 2021 ~ 08.53

Inget parikan met dumet ketan kinca? Kelanjutannya saya lupa

Pemilik Blog Kamis 11 November 2021 ~ 08.57

https://surakarta.go.id/?p=4508

Ada kata “kinco” dalam artikel pemkot Sala ini

junianto Kamis 11 November 2021 ~ 11.30

parikan itu blm pernah sy dengar.

kinco juga baru saya tahu sekarang.

kalau bercanda sih dari dulu tahunya kinco wingking😁

Tinggalkan Balasan