Akhirnya saya menempuh cara kuno: menuliskan keluhan konsumen First Media (FM) di surat pembaca Kompas. Ini cara kuno, karena sekarang berapa banyak orang membaca koran cetak?
Lima hari setelah surat termuat, FM menelepon saya. Penjelasannya? Memang begitu aturannya, “tidak bisa diganggu gugat”.
Lalu ada dalih, nilai sewa muncul karena ada perincian komponen biaya. Memang sih, setahu saya garansi ponsel sampai mobil itu biayanya sudah dibayar di muka, tapi ada rentang waktu yang jelas. Produk yang saya sebut itu barang, bukan jasa.
Nah, ini konsumen menyewa alat bertahun-tahun, modal beli alat oleh produsen sudah kembali dalam setahun untuk setiap modem router.
Jangan-jangan ketika semua konsumen ambil paket termurah, pendapatan FM dari menyewakan alat bisa menyelamatkan kas.
Sama dong dengan produsen printer yang sekalian jualan tinta, pita, dan toner? Beda. Printer dan bekalan (supplies) itu barang, tapi konsumen bisa memilih tinta ori maupun kompatibel sampai si printer dipensiun.
2 Comments
Mengapa tidak pindah ke persh penyedia jasa serupa yang lain, paman?
Biznet yang kecepatan stabil belum masuk. Misalnya harus sewa router ya akan saya tawar.
Lha yang ini, saya pelanggan lama, dulu pake router sendiri, kecepatan lemot, janjinya dapat 50 Mbps eh nyatanya cuma separuhnya, sehingga anak-anak terpaksa tethering pake hape buat kerja.