Ibarat sunat, potonglah kulupnya

Ada cara praktis agar makanan terlihat dan mudah dirogoh. Kalau tak ada gunting ya gulunglah. Kalau bungkus njebrot saat dibuka? Embuh.

▒ Lama baca < 1 menit

Prinsip sunat pada kantong camilan dan kantong wadah sampah

Saya risi jika melihat bungkus makanan tergerak di meja dan tak jelas ada isinya atau tidak. Kalau isinya habis ya semestinya bungkus dibuang. Di kantor yang berbeda hal ini pun terjadi, bungkus kacang atau keripik sudah kosong, atau isinya tinggal sejumput terakhir, tapi tergeletak di meja berlama-lama. Bisa mengundang semut. Bahkan ketika kantor kosong akan mengundang tikus.

Soal lain adalah ketidakmauan memotong sebagian kantong camilan, padahal isinya paling banyak cuma separuh. Butiran gula dan bumbu akan mengotori tangan dan cecerannya pasti disukai semut.

Padahal kalau ada gunting, memotong bungkus itu seperti menyunat kulup, atau selubung ujung titit alias kepala burung (glans penis), hasilnya isi kantong lebih mudah dirogoh — karena dangkal dan isi lebih terlihat.

Tak hanya pada kantong makanan, terhadap kantong plastik wadah benda pun prinsip sunat bisa diterapkan. Pasti pengambilan lebih gampang.

Prinsip sunat pada kantong camilan dan kantong wadah sampah

Kalau repot memotong, gulunglah. Kalau jeans harus roll up, untuk makanan ya roll down.

4 Comments

junianto Kamis 4 November 2021 ~ 18.42 Reply

Tadi siang sy ke yogya, pulang dari sana sore. Saat plg, sebelum Prambanan mobil lewat depan bong supit Bogem (“mbogem”) saya sempat melirik, eh sampai rmh ternyata ada konten kulup ini 😁

Pemilik Blog Kamis 4 November 2021 ~ 20.27 Reply

Kalo orang dewasa sunat tapi ogah bayar, bakal dapat bogem mentah nggak?

Tinggalkan Balasan