April lalu saya memosting nasi padang Rp10.000 di dekat Pasar Kecapi, Jatiwarna, Bekasi. Isinya nasi, sambal, dan rendang alot. Tadi di pangkalan angkot CH T10, Jatirahayu, Pondokmelati, saya melewati warung makan Rp10.000-an. Saya tak tahu dengan harga segitu dapat apa saja selain nasi.
Kenapa tak mencari tahu (maupun tempe)? Tak enak hati kalau saya cuma singgah untuk bertanya.
Setelah memotret saya membatin, mungkin standar harga terendah untuk nasi dan lauk plus teh tawar adalah Rp10.000. Mi instan rebus di warung, yang kata orang kalau disertai angkat kaki ke bangku lebih nikmat, tampaknya sama, sudah pakai telur.
Kalau di warung kawasan Puncak, harga mi instan rebus Rp27.000 dan bikin heboh. Adapun harga mi mangkuk tinggal dituangi air panas di kereta api Rp10.000. Kalau dalam kabin penerbangan murah setidaknya Rp20.000. Kalau di atas kapal? Pasti lebih mahal. Jika tuan tak suka silakan menunggu penjaja lewat di tengah laut.
Nasi kucing di angkringan Jogja mungkin paling murah, di bawah Rp10.000.
4 Comments
kadang heran dengan perhitungan ajaib seperti ini, paman.. mungkin memang rezeki si empunya warung datangnya sangat ajaib..
Ada komponen biaya yang bisa dia tekan, ladang mengorbankan rasa dan bahan, dari nasi sampai lauk
nasi kucing angkringan (tepatnya : wedangan) di SOLO dua ribu rupiah per bungkus, tahu-tempe Rp 500 per biji (ada juga yg njual Rp 1.000).
Waaaaaa penting ini 👍🍎