Zero sugar itu kalorinya nol. Tapi nol itu dalam arti mengandung kurang dari 5 kalori per jumlah yang biasa dikonsumsi dan per porsi. Demikian menurut FDA di negeri asal Coca Cola tentang pemanis buatan nol kalori.
Isu gula tak pernah habis bahkan semakin menjadi perhatian karena menyangkut kesehatan. Maka tahun lalu Menkeu Sri Mulyani ingin agar minuman terkemas yang mengandung gula asli dikenai cukai. Ya, mirip minuman beralkohol dan tembakau yang konsumsinya harus dibatasi.
Tentang gula buatan, apapun namanya, tetap kontroversial dari sisi kesehatan. Maka label Coke Zero menampilkan peringatan bagi ibu hamil dan ibu menyusui, pun melarang balita meminumnya — dalam bahasa sopan supaya terkesankan netral: “menyarankan” target tidak mengonsumsi. Masalahnya apakah semua konsumen tahu dan peduli?
Bahan campuran demi rasa yang kontroversial adalah gula, garam, dan vetsin (mulanya merek lalu jadi nama untuk monosodium glutamat; MSG). Manakah yang sebaiknya kita batasi? Mungkin gula dan garam, terutama bagi orang diabetes dan hipertensi. Kalau MSG berlebihan pada sebagian orang, termasuk saya dulu, cuma bikin tenggorokan gatal dan panas lalu lidah seperti kurang peka untuk sesaat, lalu kelezatan makanan malah berkurang. Jejak nikmatnya segera lenyap.
Semuanya tadi bikin kanker, kan? Soal ini pun masih kontroversial.
¬ Bukan posting berbayar maupun titipan