Soal afrodisiak dan sebagainya, saya anggap tak ada masalah. Bukan karena saya pernah membuktikan, tapi sejauh tidak ada pengaduan ke YLKI dan media sosial, dari akun yang jelas, terhadap jenama tertentu berarti tak ada soal.
Yang menarik dalam bisnis di lapak daring adalah cara menjajakan. Ada dua jenis. Pertama, pelapak menggunakan foto resmi dari situs atau katalog produsen, atau mencomot dari pelapak lain berikut watermark foto.
Kedua, pelapak mencoba kreatif, memotret sendiri, atau mengolah sendiri gambarnya, untuk menjajakan barang.
Nah, untuk obat esek-esek, ada gaya memakai foto orang biasa, atau model dan pesohor yang difoto biasa, atau malah swafoto cewek di akun medsos. Kesan the girls next door mungkin lebih menjual.
Soal asal muasal foto bisa dirunut dengan mesin pencari. Yang lebih menarik bagi saya, apakah para pemilik wajah tahu? Kalau tahu, apakah akan memperkarakan?
2 Comments
soal si punya foto menemukan fotonya digunakan untuk produk ini, jika si empunya foto adalah selebgram, dia bisa mengerahkan massa untuk menyerang si empunya toko dengan melaporkannya ke platform.. si empunya toko santai saja, bisa bikin akun baru dan jualan lagi..
Oh iya ya 😇