Istilah yang lebih sopan dan cerdas: shortcut. Jalan pintas. Lihatlah foto utama halaman depan Kompas hari ini. Mural di Sorong, Papua Barat, ini sungguh fungsional, pun ramah anak. Berisi kunci jawaban perkalian, pembagian, penambahan, dan pengurangan.
Jika mengikuti prosedur operasional guru aritmatika dan matematika mestinya pipa landa, dari bahasa Jawa: ping para lan suda. Jadul banget. Itu era saya SD, tapi entah kenapa nilai berhitung dan matematika saya di ijazah SD adalah 4. Bukan aib bukan prestasi, bukan sulap bukan sihir. Nilai lain normal, malah ada yang 10.
Oh, mungkin karena saat saya SD, di kota kecil pula, tak ada mistar penggaris dengan kunci jawaban? Mungkin Anda yang lebih belia daripada saya pernah punya. Mistar kayu yang saya miliki setelah dewasa pun tanpa shortcut.
2 Comments
soal contekan ini karena memang sulit untuk memahami hitungan secara logika.. saya setelah dewasa juga mulai paham secara logika bagaimana hitungan matematika, setelah menonton salah satu channel youtube matematikawan. dia bisa dengan mudah tentang hitung-hitungan..
saya jadi berpikir, kenapa guru-guru tidak bisa mengajar dengan cara seperti si youtuber? jika bisa begitu, tentu rasanya pemahaman anak sekolah akan makin kuat..
lalu saya teringat. nasib guru jauh berbeda dengan yutuber. pendapatan guru tidak bisa dibandingkan dengan yutuber. plus kewajiban mereka mengajar berulang-ulang..
lalu kalo si guru membuat video, lalu mengajar dengan menyuruh murid menonton videonya, si guru kerjanya ngapain? oh, iya.. tentu bisa menjawab pertanyaan dari murid atau setidaknya memberi nilai ujian..
Bisa sih. Sebelum era YouTube ada guru matematika dan kimia yang bikin blog dan latihan. 😇