Kenapa ya hari raya, Lebaran maupun Natal, sering disertai minuman manis padahal sudah berlimpah makanan bergula? Mungkin dulu diabetes belum menjadi ancaman.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Sirop banyak dijajakan Ramadan belum mulai dan Lebaran masih jauh

Dua hal mencolok di supermarket dan minimarket saat ini adalah biskuit kalengan (terutama Khong Guan Biscuits) dan sirop botolan. Untuk sirop jelas, karena saat berbuka setelah seharian berpuasa tentu ingin minum yang manis segar padahal di hari biasa mungkin tak minum es sirop, karena minum bisa kapan pun.

Saya tak tahu sejak kapan sirop menjadi kelaziman berbuka. Mungkin setelah kesejahteraan rakyat meningkat pada masa Orde Baru.

Waktu saya kecil setahu saya orang cukup berbuka dengan teh manis dan kadang kolak.

Jika Anda punya waktu carilah tahu sejak kapan ada iklan-iklan sirop dan semua minuman manis dalam kemasan saat Ramadan dan Lebaran. Begitu juga sekitar Natal. Hari istimewa identik dengan minuman manis, terutama saat hari raya. Mungkin karena dulu diabetes belum dianggap sebagai ancaman.

2 thoughts on “Sirop menjelang Ramadan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *