Pada bidang cetak biru di kardus itu, setelah “Halo!” adalah “Bahagia itu ketika paket ini sampai di tanganmu”. Dengan maupun tanpa tulisan besar saya mengandaikan ongkos cetaknya sama.
Konsumen dapat selingan sebelum melepas lakban, juga merasa disapa. Sekali dua kali, dalam jarak waktu sebulan, masih terkesan. Lebih dari itu konsumen tak peka lagi. Ada baiknya jika gonta-ganti sapaan, katakanlah setiap 20.000 kardus.
Konsumen juga tahu, sebelum mereka membuka paket pun pihak pengirim, baik penjual maupun perusahaan ekspedisi, sudah tahu kalau paket telah sampai di tujuan. Sistem informasi logistik masa kini memungkinkan hal itu. Klak-klik ponsel kurir melaporkan perjalanan paket dengan mudah, berikut lampiran foto.
2 Comments
kemasan kardus Amazon ini malah lebih standar lagi. ngga banyak basa basi dan biasanya berisi kode-kode batang yang kemungkinan digunakan mesin fullfillment untuk mengepak barang secara otomatis..
saking “borosnya” amazon soal urusan kardus, sampe ada meme di Instagram soal “bagaimana Amazon mengepak barang”
Betul, Amazon itu pakai cara baku