Demokrasi memang mendebarkan. Sebagai cita-cita memang mulia, tapi prosesnya, yakni demokratisasi, sering bikin jengkel. Tak selamanya tegak lurus. Bisa menceng.
Lalu hari ini sembilan dari 34 provinsi, 37 dari 98 kota, dan 224 dari 416 kabupaten memilih kepala daerah. Kita tak kapok meski kinerja para kepala daerah tak semua bagus. Kita tak jera meski pemimpin yang kita pilih ternyata korup. Kita tetap tersandung hanya memilih kadal dan dikadali.
Mungkin seperti pacaran, bahkan perkawinan, meski pasangan kita mengecewakan — atau sebaliknya: kita yang mengecewakan pasangan — toh tak pernah kita ajak putus atau bercerai.