Hoiiii… dilarang motret!

Saya lupa kapan terakhir kali melihat keluwing. Yang jelas makhluk ini menjadi simpul silaturahmi saya dan tetangga.

▒ Lama baca < 1 menit

Selagi saya membungkuk di depan pagar di atas selokan itu terdengar teriakan sejauh 30 meter dari saya, melarang saya memotret. Itu suara tetangga di blok belalang rumah. Dia hanya bergurau. Lalu dia menghampiri saya.

Saya sedang mengamati si kaki seribu itu. “Saya lupa namanya. Ini apa ya, Mas?”

“Itu keluwing, Pak.”

Oh, ya. Keluwing. Kalau kluwung itu pelangi. Saya lupa kapan terakhir kali melihat makhluk ini.

Kami berbincang sebentar karena jarang bersua. Terakhir kami berjumpa dalam halal bihalal RT tahun lalu.

Di rumah itu ada banyak tanaman. Menjelang kami pamit dia bilang ke istri saya dan istri tetangga sebelah, “Lha ya sudah, kalo tertarik ambil saja sama potnya, Bu.”

2 Comments

Zam Sabtu 31 Oktober 2020 ~ 15.34 Reply

keluingnya agak berbeda dengan keluing yang biasa saya lihat. warnanya merah gelap, dan lebih pejal. kakinya juga lebih banyak dan rapat. pantas sering disebut kaki seribu yang juga orang sering mereferensikan kaki seribu ini ke kelabang..

ini ukurannya sebesar apa ya paman? saya pernah lihat keluing yang merah tua yang biasa saya lihat ini badannya sebesar telunjuk. panjanya sekitar 15cm. saya melihatnya di kaki gunung merbabu waktu ada acara pramuka.

Pemilik Blog Sabtu 31 Oktober 2020 ~ 20.07 Reply

Secara umum disebut kaki seribu kan? Tapi bukan kelabang ini

Tinggalkan Balasan