Secara bertahap makin banyak penjual minuman yang memakai buluh penyedot dari jagung selain singkong dan kertas. Sedotan dari jagung sekeras plastik, beda dari sedotan berbahan kertas yang lebih lunak tapi hanya tahan 30 menit dalam cairan.
Memang, sedotan berbahan tepung dibilang lebih ramah lingkungan, cuma butuh waktu satu tahun untuk terurai — menurut klaim produsen — tapi kalau sebelum setahun sudah sampai laut, dan masih utuh, tetap bisa melukai mahluk bahari.
Penjual sedotan ramah lingkungan makin banyak. Konsumen lebih mudah mendapatkan. Untuk layanan pesan antar minuman akan lebih sip jika penyedia platform memberi ikon apresiatif kepada mitra yang ramah lingkungan.
¬ Bukan posting berbayar maupun titipan
4 Comments
di sini ada kantong sampah berlogo “bio degradable”, tapi ternyata kantong sampah ini tidak boleh digunakan untuk membungkus sampah rumah tangga (sampah bio), karena mesi “bio degradable”, bahan ini memiliki bahan kimia yang tidak baik untuk kompos. bingung memang. bio degradable maksudnya lebih ke “mudah terurai”, namun jika terurai juga bukan berarti aman. lebih aman menggunakan kertas, malah..
Ayo, tulis di blogmu, Zam. Atau sudah?
saya malah belum pernah ketemu kedua jenis sedotan itu, paman. Atau jangan2 pernah make tp ga ngerti kalo itu sedotan yg ramah
Mungkin sudah pernah bersua dan memakai sedotan ramah lingkungan, tapi nggak ngeh karena bentuknya memang sama dengan umumnya sedotan — kecuali yang berbahan kertas