Warung padang dekat kompleks saya sudah direnovasi. Stiker besar ada di dinding dan bagian atas pintu. Saya selalu membatin, dari sepuluh pengudap berapakah yang membaca teks berterima kasih itu. Untuk kasus dalam foto, saya pun tersadarkan oleh satu hal: bikin dan menempelkan stiker belum tentu menjadi urusan gampang. Lihat saja tulisan “semoga Anda kembali”.
Tulisan itu terpotong oleh tonjolan kotak penutup gulungan bilah pintu. Mungkin waktu dibikin dan dicetak si kotak belum ada.
Menempelkan sambungan stiker, secara masinal maupun manual, memang merepotkan. Desainer label untuk wadah silinder keripik kentang Pringles memikirkan dengan cermat agar mesin robotis dapat menempelkan dengan pas. Kalau stiker penuh sekujur bodi mobil memang repot, tak semua orang bisa.
Untuk gambar bisa bersambung dengan bertindihan. Untuk teks? Terpaksa menceraikannya menjadi dua kolom dengan parit (gutter, atau padding, ruang sela antarkolom) miring.
Lalu apakah cara warung padang itu salah dan mengganggu mata? Nggak. Suka-suka Uda. Pengudap beli makanan, bukan beli nasi rendang berikut wadah berupa warung.
4 Comments
wah, saya malah ndak memperhatikan kemasan Pringles di sini, apakah tulisan cetakannya begitu juga? 🤔
Coba saja memperhatikan. Eh tapi nggak penting ding. Saya yang iseng kurang kerjaan
“semoga anda kembali” yang susah dibaca. Harus agak mikir juga buat baca tulisan gitu aja :D kalo lagi capek atau buru2 jadi males baca tulisannya apa wkwkwk
Hanya orang kurang kerjaan dan suka iseng yang sempat 😊