Di bioskop, jangankan es teh dalam kantong plastik, minuman dalam botol dan kaleng saja dilarang masuk -- kecuali beli di kafetaria sinepleks.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Gaya Asia Tenggara: Es dan teh dalam kantong plastik

Dari penjual gudeg via Gofood saya mendapatkan bonus teh cair dan es batu, masing-masing dikemas dalam kantong plastik, diikat karet, lalu diwadahi tas keresek. Memang sudah jamak sih.

Air teh bisa dari tuangan Teh Sosro, bisa panci. Atau bisa juga dari botol Coke maupun Fanta. Saya tahu beginian dulu, abad lalu, di bus kota. Di halte UKI, Jaktim, ada saja orang naik Mayasari Bhakti P6 sambil menenteng minuman dingin dalam kantong yang sudah disertai buluh penyedot.

Gaya Asia Tenggara: Es dan teh dalam kantong plastik

Di mobil antar jemput anak SD juga sama, ada saja yang menyedot plastik minuman bahkan sejak naik masuk ke dalam mobil. Lalu di dalam mereka berbagi, bergantian menyedot, sehingga flu tak pernah usai dalam grup penumpang antar jemput.

Minuman dalam kantong plastik memang gaya Asia Tenggara dan mungkin Asia Selatan.

Hanya ke dalam bioskop orang tak membawa minuman dalam kantong karena pasti akan disita satpamwan. Minuman dalam botol dan kaleng juga. Di Indonesia begitu. Entah di negeri lain.

2 thoughts on “Gaya Asia Tenggara: Es dan teh dalam kantong plastik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *