Silakan tertawa. Saya baru tahu kata “planogram” tadi, saat mengantre kasir di antara rak perawatan tubuh. Laman situs web Sentra Rak menjelaskan dengan baik.
Tentang gondola, saya teringat jagoan distribusi Djoko Tata Ibrahim. Dua hal yang saya ingat waktu dulu, waktu saya belia, mewawancarai dia. Pertama: dia bisa mendistribusikan apa pun kecuali media cetak.
Kedua: tarif sewa ruang usaha paling mahal adalah gondola di supermarket, dihitung per hari. Tapi waktu itu dia tak menyebut planogram sebagai seni menata barang.
2 Comments
oh, ilmu untuk melakukan planning (menata barang) dalam rak.. saya juga baru tahu, paman!
😁