↻ Lama baca < 1 menit ↬

Tadi tanpa sengaja mata saya mendapati dua dari empat kotak plastik wadah nasi kuning pesanan bertuliskan “nikmatilah”. Kreatif juga si pabrik. Memilih kata yang lebih hemat karakter daripada “selamat menikmati”.

Dari sisi makna, kedua ucapan itu sama. Tapi dari sisi rasa bahasa, saya menduga kata “nikmatilah” dua puluh tahun silam dan sebelumnya dianggap kurang sopan untuk kotak karton maupun plastik wadah katering.

Kelak setelah Budor, penjual nasi kuning itu, memakai wadah berbahan karton, dia akan menuliskan teks macam apa? Saat ini hal baru dari Budor adalah setruk hasil cetak termal dengan potret Bang Ojek. Mungkin itu hasil cetakan aplikasi Gofood untuk penjual.

Setruk Gofood bergambar driver Gojek dari nasi kuning Budor