↻ Lama baca < 1 menit ↬

sampul majalah Femina

Tumpukan Femina lawas itu, yang kiri edisi Januari 2009 dan yang kanan edisi Juni 2010, sudah agak lama teronggok mepet tembok. Saya tak pernah memperhatikan. Menyentuh pun tidak.

Barusan saya sadar: kemasan foto di majalah wanita secara umum tak diarahkan untuk menjadi sensual, apalagi untuk Femina. Sama seperti kita lihat di dunia nyata: wanita berpakaian terbuka tak berarti ingin menggerakkan syahwat lawan jenis.

Di majalah pria, untuk tampil sensual pun tak harus baju V lebar atau banyak buka-bukaan.

Jadi kenapa kita mesti meributkan busana perempuan, lalu ingin membatasinya di segala lapangan dan cuaca?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *