↻ Lama baca 2 menit ↬

BANYAK MENGAKU ATAU BERPELIT CERITA, ITU SOAL SIKON. :D

gareng inc ndoro kakung

Setelah bertukar kartu nama dengan penumpang sebelah (ya, sama-sama naik bus malam), si kenalan baru menanya sohib saya, “Ini perusahaan apa? Kok nggak terkenal?”

Waktu itu, likuran tahun lampau, sobat saya baru menjalani awal bekerja di sebuah kumpeni besar di Jakarta. Karena masih berstatus percobaan, dia belum mendapatkan kartu nama.

Untunglah dari pamannya, tempat dia menumpang dan membantu usaha pengangkutan, sobat saya mendapatkan kartu nama. Hasilnya ya pertanyaan mengesalkan dalam perjalan mudik ke Sala naik bus malam itu. Sekarang dia mengenangnya penuh tawa pemakluman.

Tentang tempat bekerja seseorang, saya mendapatkan sejumlah pengalaman. Ada kenalan baru yang penuh semangat menjelaskan bidang usaha CV tempatnya bekerja. Ujung-ujungnya adalah, “Gini dah, Mas butuh apa, saya dan teman-teman bisa bantu. Kami ini general contractor dan ahli di bidang general trading .”

Sungguh seorang wiraniaga yang sangat percaya diri. Bagaimana dia bisa meyakinkan orang lain kalau dia sendiri kurang pede?

Namun tak jarang saya jumpai orang yang agak tertutup bahkan ogah-ogahan. Ketika ditanya bekerja di mana, jawabannya, “PT Anu.”

Di bagian apa? “Ya, gitu deh. Omong-omong perumahan di sini punya angkot sendiri ya, Mas?”

Padahal PT Anu itu terkenal, termasuk pembayar pajak terbesar, dan punya reputasi bagus di bidangnya.

Saya? Dulu juga sering begitu. Merasa tak nyaman ditanyai pekerjaan. “Oh di penerbitan? Maksudnya media? Wartawan gitu? Banyak tahu dong. Omong-omong bener nggak sih kalau blablabla…”

Paling menyebalkan jika berurusan dengan kewajiban menyumbang, misalnya sekolah dan kepanitiaan. “Bapak kan kerja PT Abrakadabra Simsalabim. Kata orang, di sana bagus kesejahteraannya…”

Maka cara teraman, tanpa harus berdusta, saya dulu kerap menyebutkan nama PT yang (sebelumnya) memegang SIUPP beberapa media tempat saya bekerja. Nama PT itu biasanya tidak terkenal. Yah, seperti nama banyak PT pemilik radio dan biro iklan, kadang kan tak setenar brand -nya. :D

Tapi kalau berurusan dengan lembaga keuangan, atau apa pun pokoknya saya berposisi sebagai pengharap (tapi tak ada hubugan dengan suap-menyuap), saya juga tak berdusta. Yang saya sebut adalah nama holding company dan kadang dengan brand . Urusan dijamin lancar. :D

Rada curang mungkin ya? Yang penting, saat mereka mengecek status kepegawaian saya dan sejenisnya (termasuk gaji), semua data benar. :P

Dari semua pengalaman soal tempat bekerja itu, paling menyenangkan adalah jika si kenalan baru merasa bangga bahkan terkesan karena saya agak (sok) tahu kantornya.

Ada yang girang karena saya tahu beberapa nama pendiri yayasan tempat dia bekerja. Ada yang senang karena saya tahu lokasi kantornya bahkan nama bosnya. Ada yang terkesan karena saya agak tahu apa saja produk kumpeninya.

Tak sedikit orang yang merasa kurang pede gara-gara kantornya, menurut mereka, kurang dikenal. Mereka kesal kalau harus menjelaskan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *