IKLAN DUKUNGAN POLITIK, REZEKI BAGI MEDIA.
Te(r)rorist memasang iklan di halaman depan koran Galamedia. Isinya seruan, tepatnya “intruksi” (bukan instruksi) agar anggota memilih duo Da’i (Danny dan Iwan) dalam Pilgub Jabar.
Iklan itu tampaknya bukan semata seruan internal pengurus, melainkan bukti dukungan korps terhadap kandidat.
Siapa yang membayar pembelian ruang halaman, apakah si pemasang atau si kandidat, saya belum mencari tahu. Demikian pula siapa penanggung biaya iklan dukungan lainnya di koran-koran, misalnya yang menampilkan Solihin G.P. (Mang Ihin), bekas gubernur Jabar.
Mobilisasi dukungan itu biasa. Biasa melalui tokoh, bisa pula melalui organisasi. Ketika kita mengenal pilkada, yang menjadikan pemilih mencoblos langsung, maka mobilisasi lebih kentara.
Sebelumnya mobilisasi hanya melalui partai untuk pemilu, dalam hal ini Golkar, sekalian sebagai tangga ke karier politik.
Maka wajar saja jika dulu nyanyiannya sama: “Kami bukan onderbouw Golkar, tapi menyalurkan aspirasi politik kami ke…” Halah, gitulah pokoknya. Ujung-ujungnya fungsionaris organisasi jadi pengurus Golkar, kemudian jadi anggota DPR, dan seterusnya. Kaderisasi yang bagus sih, mempertipis kutu loncat dan anak kos partai. :D
Omong-omong soal iklan dukungan politik, itu juga berarti rezeki bagi media dan (mungkin) penyalurnya. Iklan ucapan selamat kepada bupati, walikota, dan gubernur baru, misalnya. Ada yang berupa iklan sporadis, ada pula yang rombongan dalam satu paket.
Siapa yang sebetulnya membayar? Hehehe…