Ketika Produsen Mobil Mengundang Bloggers

▒ Lama baca 2 menit

JADI, GIMANA DONG ENAKNYA, BOS?

peluncuran all new toyota corolla altis di jakarta

Kemarin Toyota Astra Motor (TAM) mencoba sesuatu yang baru dalam komunikasi pemasarannya: mengundang sejumlah bloggers untuk menghadiri peluncuran All New Toyota Corolla Altis 2008. Itu sah saja, dan tentu ada udang di balik kemudi, karena blog juga media — tepatnya: penerbitan personal bertatakan internet — sehingga bisa diharapkan menambah gaung.

Nah, udang itu, selain tersaji dalam sashimi santap siang di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, juga sudah muncul dalam paragraf pertama posting ini, dan akan terendus Ki Gugel maupun mesin pencari dan alat pengait lainnya.

Sungguh kurang sopan, dan membingungkan, kalau saya bilang PT Anu mengundang sejumlah orang yang suka iseng melalui internet untuk menghadiri peluncuran mobil anyar.

peluncuran toyota corolla altis di jakarta

Saya membayangkan, mengundang bloggers untuk pertama kali ini sempat bikin gamang TAM bila dibandingkan mengundang orang-orang media resmi. Setiap koran, majalah, TV, radio, dan media online sudah bisa dipetakan apa kepentingan dan sudut pemberitaannya — berikut plus dan minus masing-masing.

mbelgedez lelananging jagat blog otomotifBloggers? Jika semuanya pemain blog khusus otomotif, atau bloggers umum berminat tinggi terhadap otomotif seperti Mas Bramono dan Oom Mbelgedez, tentu hasilnya lebih mudah diperkirakan. Kalau bilang bagus ada alasannya, begitu pula kalau bilang jelek.

Mendatangkan bloggers umum yang isi blognya zig-zag, dengan minat yang beragam bahkan nyeleneh (sudah begitu sebagian dari mereka adalah orang cengengesan), itu bisa saja menjadi sekadar memfasilitasi sebuah kopdar untuk silaturahmi dan guyon, terutama jika ada pengacau seperti Ndoro Bedhes itu.

Untunglah, itu hanya tebakan saya. Juga untung, tak terjadi kekacauan.

Bahwa penyebaran kesadaran merek dan info produk mungkin tak seperti yang diharapkan, pastilah itu sebuah risiko yang sudah ditimbang. Misalnya posting sekitar Altis, bukan tentang Altis.

ndobos soal rencana beli toyota corolla altis

Publikasi “positif” hanya akan terbentuk jika komunikasinya lebih tergarap. Tidak hanya acara singkat melihat produk dari dekat, sambil mempelajari spesifikasi, melainkan juga pelibatan lebih jauh, misalnya saja dari kunjungan ke pabrik sampai test drive antarkota (atau dalam kota tapi minimal tiga hari, hahaha!).

Dari sana bakal ada banyak testimoni. Ibarat produsen gadget meminjamkan produk untuk direviu oleh bloggers, begitulah.

Tentu ponsel (atau laptop) dan mobil itu berbeda. Ya bentuk, ya fungsi, ya harga (plus risiko dan asuransi). Sama-sama produk untuk konsumen, mobil butuh pengenalan lebih jauh; baik oleh bloggers spesialis otomotif maupun bloggers biasa.

Jika komunikasi tergarap lebih sip, maka apa yang muncul di blog bisa setara dengan yang muncul di majalah otomotif dan rubrik otomotif koran. Bedanya, yang di blog lebih personal, lebih subyektif, dan justru itu daya tariknya.

Endorsement, atau apalah, sebetulnya bisa ditempuh. Untuk city car manfaatkanlah bloggers yang ibu-ibu muda, mbak-mbak kerier, dan mahasiswi. Untuk SUV manfaatkan bloggers pria (muda). Untuk MPV, manfaatkanlah mudik Lebaran, seperti yang pernah saya usulkan. :D

Siapa tahu, dalam sebuah kopdar di udara terbuka, sebagian bloggers dengan baju ala pit crew itu justru bangga dengan mobil pinjaman yang berstiker macam-macam, termasuk URL si peminjam eh si terpinjami. :D

Pembaca, dan A(T)PM, tinggal membandingkan reviu bloggers biasa, bloggers spesialis otomotif, dan bloggers biasa yang kebetulan anggota klub atau milis otomotif.

namanya ndoro kakung tapi cuma sopir, tetap saja ndak wangunSoal gunjingan “terkooptasi” atau “dibeli”, itu bergantung pada pola kerja sama, disklaimer, dan jiwa setiap posting — oh ya, juga reputasi atau integritas setiap blogger.

Bukan begitu, bukan? Jangan kapok lho, Bos. :D

Bonus:
+ Posting Bramono tentang Altis, dua bulan sebelum peluncuran
+ Posting Mbelgedez setelah peluncuran
+ Tulisan Andrias Ekoyuono sang pemasar ide dan renungan

Tinggalkan Balasan