MELONGOK DAN MENERKA PESAN LEVI’S.
Tahun lalu, untuk iklan ucapan Lebaran, Levi Strauss memainkan serat denim melalui digital imaging sehingga hasilnya akan menghadirkan kesan jamaah sedang bersalat Id.
Tahun ini, tema denim — sesuai produk dan citra utamanya — masih dikedepankan oleh Levi’s. Lebih simpel. Hanya berupa pengubahan label aturan cuci.
Manakah yang lebih kuat dari kedua iklan ucapan selamat itu? Andalah yang menilai. Saya hanya menyodorkan.
Kesan saya, Levi’s tetap memasukkan unsur kenakalan secara kreatif. Ini sesuai “fitrah” jins yang maunya memancarkan kesantaian dan kadang pemberontakan.
Namanya juga tafsir gombal, maka saya bisa menariknya lebih jauh. Dalam sajian visual salat Id, kekokohan dan jalinan persatuan umat — setara, sama kecilnya di hadapan Sang Pencipta — diwujudkan dalam pintalan serat yang meskipun washed out tetap andal.
Dalam sajian visual label aturan cuci-setrika saya melihat sebuah ledekan nakal. Pada tingkat minimum berhari raya, manusia bisa hanya hirau label semata, lahiriah belaka, pentingkan apa yang tampak dan terukur oleh sesama.
Boleh jadi tafsir saya mengada-ada, melenceng dari niat sang penggagas. Jika memang begitu adanya, maafkanlah saya. Maklumlah saya orang luar. Luar dari himpunan muslim, luar dari dunia kreatif komunikasi pemasaran.
Di luar soal tafsir gombal, secara visual pesan “Lepis” ini bagi saya oke.
Selamat Idul Fitri, kawan-kawan.
NB: Saya belum tahu siapa agency menggarap kedua iklan itu