↻ Lama baca < 1 menit ↬

26 JUTA ORANG BERMASALAH KEJIWAAN. NEGARA PERNAH RUGI Rp 31 TRILIUN.

grafiti orang gila di salatiga

Selewat magrib tadi kawan saya datang. Cengar-cengir. Banyak tawa. Tapi tak jelas apa saja yang lucu. Saya senang. Artinya dia waras. Kami bersepakat untuk saling mengingatkan agar menjaga kewarasan. Kalau tiap kali bertemu kami uring-uringan, nggerundel ini-itu, wah itu berbahaya, bisa sakit jiwa.

Tentu, apa yang waras menurut kami belum tentu sama dengan orang lain. Tapi itu tak soal. Kalau yang ngomong dokter jiwa, nah itu layak didengar.

Dari obrolan dan saling mengingatkan itu, saya teringat pernyataan Dokter Albert Maramis. Dia katakan, 26 juta orang Indonesia mengalami gangguan jiwa. Sejawatnya, Dokter Pandu Setiawan, menyatakan bahwa pada 1997 negara rugi Rp 31 triliun karena ada rakyat yang jiwanya bermasalah.

Hidup kian berat. Tak semuanya tahan. Kapan itu saya melihat pengendara Kijang menggenggam pisau, wajahnya menyala, tapi tak jelas siapa yang dia sasar karena dia menyetir pelan. Tadi siang ada pengendara yang tiba-tiba memalangkan Honda CRV-nya, menutupi jalan, setelah itu dia celingak-celinguk.

Saya, dan Anda, juga berpeluang menjadi mereka. Lingkungan sekitar jadi heran, bingung, bahkan takut. Orang-orang tersayang menjadi sedih karenanya.

Saya pernah menganggap blog punya fungsi terapetik. Yang saya tak tahu, apakah kesintingan dan kekenthiran bisa menular melalui blog — tentu bukan dari blog ini. :P

© Foto: Dayinta Sekar Pinasthika, Salatiga, Januari 2006

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *