Mekarnya bunga apapun patut disyukuri karena memberikan harapan. Kehidupan tak selamanya muram. Klise bukan?
Senandika
Solilokui tapi bisa dibaca publik — kalau mereka dan Anda sudi. Isinya sering terlalu personal, dalam gumam ada aku, bukan saya.
Mungkin ada yang menganggap orang Jakarta dan sekitarnya itu berlebihan dalam merayakan langit biru.
Terbangun tengah malam dapat menyusupkan kesadaran baru. Tentang ruang. Juga waktu. Serta kehidupan.
Menolak gereja dan masjid itu sama-sama aneh. Tapi kenapa masjid dan musala tanpa IMB...
Ehm, posting di blog bisa terpeleset menjadi solilokui untuk publik. Lha ketimbang merepotkan orang...
Hujan. Uang. Hujan uang. Hujan yang itu diharapkan banyak orang, tetutama yang tak punya...