“Negeri lagi prihatin gini kok ditambah kasus kepala SMP negeri dan satpam di Prabumulih sempat dicopot karena negur anak wali kota bawa mobil, diparkir di lapangan sekolah,” gerutu Pak Maman Superman, pensiunan kepala gudang.
“Justru karena negeri lagi sakit makanya ada kasus itu. Kalo negeri sehat nggak bakalan, deh. Tapi soal anak bawa mobil udah dibantah Arlan si walkot, Pak,” sahut Kamso.
“Iya, Arlan nyangkal. Tapi kenapa dia negur kepsek bahkan mengusulkan pencopotan ke kepala dinas pendidikan, Oom Kam?”
“Namanya juga negeri sakit, Pak. Soal kepsek negeri itu sebenarnya kewenangan gubernur, bukan walkot atau bupati.”
“Kenapa kepala dinas pendidikan nurut, lantas mencopot kepsek?”
“Namanya juga negeri sakit.”
“Terus keputusan itu dianulir ajudan eh sekpri Prabowo. Bukan soal yang penting pencopotan batal, tapi walkot negur kepsek lalu minta kepsek dan satpam dicopot. Emang sakit negeri ini ya, Oom.”
“Dalam lingkungan sakit, sekolah yang nggak pede bisa ikut sakit. Di Lapangan Banteng ada SMA swasta cewek, murid dan ortu tanda tangan pakta integritas kalo anak nyontek, melakukan plagiarisme, dan bawa mobil ke sekolah akan langsung kena DO. Sekolah lain dan negeri ogah niru itu. Aneh.”
“Kenapa ya hal bagus nggak ditiru ya, Oom?”
“Di negeri sakit, hal bagus bisa dibilang nggak keren, cuma nyari musuh. Atau ada pakta integritas tapi nggak ada tajinya.”
2 Comments
Iya, negeri ini memang sedang sakit 😞
Negerinya (country) sakit karena negaranya (state) sakit.