Hari-hari ini media berisi kabar buruk. Bagi siapa? Setidaknya bagi saya. Orang bijaksini bisa bilang, salah sendiri membaca berita. Saya tahu ada lebih dari satu lansia yang tak mengikuti berita apa pun dari radio dan televisi apalagi konten di ponsel. Alasan mereka sama: kalau kita menjadi jengkel, lalu bereaksi, apakah akan memperbaiki keadaan, apakah pemerintah dan sumber masalah peduli?
Bagi mereka lebih penting menjaga dan merawat kewarasan jiwa dan raga. Kabar bagus tentang anak dan cucu lebih berharga. Bahkan saya pun pernah mengingatkan ibu saya, kini 92 tahun, tak usah mengikuti berita daripada cuma bikin kesal. Tetapi kata Ibu, dirinya membutuhkan informasi tentang kehidupan hari ini. Maka dia masih membaca koran, dan mengisi TTS, menerus kebiasaannya sejak dahulu kala.
Begitulah kehidupan hari ini terutama setelah menggunakan internet. Teman saya tak peduli isu algoritma, tapi tahu sekali membuka konten tertentu di Facebook dan TikTok akan dibanjiri konten sejenis.
“Untung aku cuma dapet video masak di FB,” kata seorang ibu, 60+. Tentang suaminya, “Dia nggak follow tapi di IG suka dapet gambar seksi wanita dewasa, bahkan ibu-ibu instruktur senam, ada yang suka bercanda saru. Dia nggak komplain, hihihi. Biarin aja, normal, nggak ngeliat gambar laki macho.”
Perihal berita aktual yang buruk sekarang ini, kenalan saya menasihati, “Cukup kita liat lalu lupain. Kita harus bersyukur kalo mulai pikun. Njenengan yang bermasalah, selalu mikir kenapa terjadi, lalu apa kerjaan pemerintah? Nggak usah dipikirin. Pemerintah juga nggak mikir. Kehidupan kita lebih berharga buat kita urus. Negara mau bubar silakan aja. Buat orang seusia saya nggak penting. Saya mati bakal ada yang ngubur apa nggak kan saya nggak tau. Waktu saya kecil, rumah lantai tanah, nggak ada listrik, koran, TV, tapi sekeluarga tetep hidup.”
4 Comments
Memang pusing kalau masarakat mikirin pemerentah, padahal pemerentah nggak mikirin masarakat :(
Itulah negara autopilot. Penegakan hukum gak jalan. Bangunan mengabaikan regulasi, lalu roboh, seperti ponpes. Soal radiasi pada hasil laut, kita bergerak karena temuan FDA. Lha wong MBG yang jelas bermasalah saja diambangkan.
Saya hanya membaca ePaper Kompas. Sesekali buka FB dan Ig yang isinya ya begitu-begitu saja. X sudah sama sekali tidak pernah dibuka. TV hanya dipakai untuk nonton Netflix atau Prime.
Bacaan utama saya untuk berita Kompas.id. Baca yang lain kalo Google merekomendasikan atau memang saya ingin tahu lalu mencari