Sejujurnyalah aku mulai pikun

Ingatan menurun itu biasa. Kita rawat sebisanya. Kalau gagal bagaimana?

▒ Lama baca < 1 menit

Golek atau boneka kayu keluarga Bali — Blogombal.com

Siapa perdana menteri Inggris dan Singapura sekarang aku tidak bisa ingat. Ternyata memoriku mulai rapuh. Dulu saat SD hingga dewasa dan bekerja di media aku tak memaksa otak untuk mencatat nama pemimpin negeri yang kerap menjadi berita, namun tanpa aku inginkan benakku merekamnya sampai akhirnya terhapus. Bahkan nama PM Thailand yang kerap ganti pun aku dulu ingat, salah satunya Suchinda Kraprayoon.

Lalu siapa nama bekas PM Belanda yang tahun lalu meninggalkan kantor dengan mengendarai sepeda? Aku lupa.

Siapa pula perempuan, PM Denmark, yang tempo hari aku tulis? Aku tak ingat.

Bahkan nama sejumlah orang pun ada yang berposisi lemah dalam endapan memoriku. Maka ketika akan mencari nomor teleponnya, aku pun kesulitan. Bahkan saat bertemu langsung pun aku harus berpikir keras untuk menyebut nama orang tertentu.

Judul lagu dan nama musisi pun aku lupa, padahal lagunya terkenal. Akan menjadi daftar panjang yang melelahkan kalau semuanya aku contohkan.

Wajar jika para pembaca setia blog ini, bertanya dua hal. Pertama: katanya aku ngeblog untuk mengerem kepikunan, lalu mana hasilnya?

Kedua: katanya mengisi TTS itu bagus untuk mengasah ingatan, lalu apa hasilnya?

Jawabanku mudah: entahlah. Ngeblogku ya cuma begini. TTS tak pernah aku isi lagi sesering dulu karena aku mulai kesulitan dan mungkin bosan. Artinya aku kalah dari ibuku yang kini 92 tahun.

Apakah aku malu? Tidak — tetapi ya, terhadap ibuku. Bangga tentu juga tidak. Aku merasa tak sendirian. Banyak orang sebaya, bahkan lebih muda, yang mulai melemah memorinya, dan ketika data dipanggil butuh waktu untuk muncul.

Logo Blogombal.com lama dan baru

Tadi aku sebut ngeblogku ya cuma begini. Akhirnya aku temukan makna logo Blogombal yang aku buat. Dulu, belasan tahun silam, ketika aku membuat huruf B, di antara M dan A, berbalik badan, aku hanya iseng memikirkan aksen. Ketika logo aku perbarui beberapa bulan lalu, huruf B menengok aku teruskan.

Kini aku menemukan tafsirnya. Ada dua B dalam Blogombal. B yang kedua berbalik badan, menengok ke belakang, karena huruf dibaca dari kiri. Itulah aku, dengan konten blog khas orang tua. Apa yang aku tulis hari ini, tentang hal apa saja yang aku temui hari ini, dalam tuturan sering aku belokkan ke masa lalu. Aku memanggil ingatan.

Terima kasih, Panjengan sudah membaca blog ini, ajek maupun sesekali. Atau bahkan baru kali ini dan tak akan mengulangi.

Tabik.

7 Comments

mpokb Sabtu 9 Agustus 2025 ~ 00.00 Reply

Salut atas semangat ngeblognya, Bang Paman 🙋🌻
Soal lupa, sejak nggak ngantor saya juga sering lupa tanggal atau hari. Kadang sudah lihat kalender pun masih bingung, ini hari apa yak..

Pemilik Blog Minggu 10 Agustus 2025 ~ 07.44 Reply

Suwun Mbak Mpok sering baca blog ini 🙏😇

Junianto Jumat 8 Agustus 2025 ~ 07.47 Reply

Saya juga merasa makin pelupa, Paman — di usia 61 tahun sekarang. Termasuk, gampang lupa di mana naruh ponsel, kunci motor, kunci garasi, dan lain-lain, padahal belum lama naruhnya….

Pemilik Blog Jumat 8 Agustus 2025 ~ 10.11 Reply

Wajar. Sudah mengalami cari kacamata padahal Njenengan pakai? Saya sudah 🫣

Rudy Kamis 7 Agustus 2025 ~ 18.08 Reply

Terima kasih sudah rajin menulis di blog ini Mas Paman.

Pemilik Blog Kamis 7 Agustus 2025 ~ 18.53 Reply

Suwun juga Pak Ndobos sudah nulis terus sekarang 🙏

Tinggalkan Balasan