Bahasa Jawa punya kata mêrkéngkong. Artinya ngéwuhaké, merepotkan. Seperti PDIP memosisikan diri dalam retret kepala daerah di Magelang, Jateng, saat ini.
Banteng tidak bilang memboikot retret, tapi menunda kedatangan kontingennya dengan transit di Jogja, 40 kilometer dari Magelang, sejam perjalanan.
Mendagri Tito Karnavian bilang silakan saja bergabung pada saat akhir, karena di kompleks Akmil itu banyak pintu. Tentu PDIP tak bisa langsung ke tangsi, harus berkoordinasi dengan Wamendagri Bima Arya. Kalau ada yang tertolak petugas piket di gerbang bisa jadi geger nasional.
Banteng mutung nanggung setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditahan KPK. Dengan posisi gojag-gajêg — oposan bukan, namun oplosan koalisi pro-pemerintah juga tidak — hasilnya adalah merajuk. Seperti cewek ogah diajak pacarnya ngopi tetapi menjelang kedai tutup malah menyusul, naik ojek.
Begitulah wajah kepartaian di Indonesia. Partai-partai yang menjadi personifikasi pendiri kerap menampakkan kondisi psikologis organisasi sesuai selera dan suasana hati pemimpin.
¬ Foto: Unsplash