Selalu ada benda setia. Sebenarnya si barang dan pemiliknya saling bersetia. Misalnya Vespa lama yang nomornya sudah mati ini. Skuter ini kepunyaan seorang pemilik toko, sudah puluhan tahun melayani si tuan mengantarkan pesanan.
Pria yang hanya saya sebut Oom, karena saya tak tahu namanya, dalam usia 70-an masih kuat mencangking dua Galon Aqua dengan tangan kanan dan kiri untuk dia masukkan ke bagasi mobil pembeli. Sebagai bekas perokok dia membuat tulisan besar di rak transparan: “merokok itu nikmat, tetapi lebih baik tidak…”, tepat di bawah logo jenama rokok yang memasok rak.
Pria Cina dari Bangka itu menyebut nama tokonya Hendri namun tanpa papan nama. Adapun Hendri itu nama anak tunggalnya, yang menikah dengan perempuan Jawa, sehingga si Oom pernah bilang, “Cucu saya separo Cina separo Jawa, hehehe.”
Dalam menata dagangan di tokonya, si Oom dan istrinya ini rapi. Jadi meskipun tokonya sederhana tetap enak dilihat. Saya pernah membuat pos tentang toko dalam kompleks perumahan itu (2020). Tentang si Vespa juga pernah. Dua kali.
Kini skuter dia tetap parkir di taman seberang toko, namun dikerudungi plastik bekas spanduk yang ditindih dua konblok terbungkus plastik. Tulisan lansia pada tripleks sudah berganti gaya. Si Oom bersetia dengan perjuangan hidupnya. Setiap Minggu tokonya tutup. Dia dan istrinya ke gereja.
3 Comments
Saya dan tril lansia eh trail tua saya juga saling bersetia, lho.
Sama Bu Bos juga pasti 👍💐
🤣