Senja tadi, selewat azan magrib, saya terkesan oleh judul warung ini: Warung 3 Huruf. Rupanya warung yang sebelumnya tak bernama, hanya memanfaatkan baliho caleg Sodikin dari Partai Demokrat, ini kini punya nama namun mengundang tanya. Tiga huruf. Apa maksudnya ya?
Tentu judul pos ini bombastis, memuat kata misteri segala, seolah masalahnya setara pagar laut yang penuntasannya diperlamban. Yang saya maksud penuntasan itu bukan pagarnya dibongkar habis melainkan duduk dan berdiri soal menjadi terang, siapa yang harus bertanggung jawab dan diadili.
Mustahil intelijen penegak hukum tidak dapat mengungkapkannya. Menggulung sel rahasia teroris saja bisa, masa untuk pagar laut tidak mampu.
Hmmm… tiga huruf. Saya mencoba menerka apa saja hurufnya, kemudian setiap huruf mewakili apa. Dengan membaca teks pemerincian pada spanduk saya gagal beroleh jawab. Kemampuan saya tak seperti detektif dalam cerita fiksi. Lho bukannya bisa menanya si empunya warung? Mestinya demikian. Tetapi warungnya tutup.
Banyak jenama dagang yang artinya hanya dipahami si empunya. Di Jabodetabek banyak warung hidangan sari laut yang menggunakan angka. Misalnya Seafood 69. Warung lain entah pakai dua digit angka berapa. Hanya penjualnya yang tahu. Lalu, misalnya kita berhasil mencari tahu, apa manfaatnya bagi kita? Dalam kehidupan ini kadang kita diusik rasa ingin tahu yang tidak perlu. Tetapi kuriositas adalah penyubur pengetahuan dan perawat kesadaran diri.