Siang terik, pedas menyengat kulit, pukul dua seperempat, tumben saya memperhatikan bunga tapak dara liar di samping tiang portal. Maksud saya mirip tapak dara. Sebelumnya saya tak pernah memedulikannya.
Banyak hal tidak penting di sekitar kita. Teramat banyak. Karena kita kurang menghiraukan. Tersebab beragam sekali hal penting yang kita pikirkan, menjadi masalah, namun tak pernah terselesaikan.
Saya bersyukur kadang masih sempat memperhatikan hal tidak penting, namun tidak berarti saya sangat peduli akan detail. Buktinya di blog ini sering ada salah tik. Menulis di ponsel, untuk ngeblog, bukanlah dalih yang bertanggung jawab untuk meminta pengertian. Kenapa? Menulis dengan komputer pun tetap bisa salah.
Peduli sejenak perihal sesuatu, memotretnya, sambil merenungkannya, lalu lupa karena kaki terantuk polisi tidur, bagi saya adalah bagian dari cara alami mengelola kesadaran.
Juga kesadaran bahwa kita, dalam hal ini saya, bisa berada dalam posisi terabaikan. Namun manusia berkesadaran bisa menerimanya dan secara naluriah akan menggapai pagar lingkaran yang menghiraukan kita. Pengecualian berlaku untuk lingkaran yang tak kita hisab.
2 Comments
Saya sih tak pernah mengabaikan bunga… deposito.
🏃🏃🏃
Ngapusi. Kok saya ndak dikasih dari Solo?