Anda termasuk ogah disumbang atau emoh menyumbang?

Ada yang bilang bahasa Indonesia sulit dipelajari. Kalimat yang sudah lumrah sering dianggap salah. Halo, mendikdasmen!

▒ Lama baca < 1 menit

Anda termasuk ogah disumbang atau emoh menyumbang?

Pertanyaan dalam judul di atas mudah Anda pahami. Jawabannya sih terserah Anda. Dalam Bulan Bahasa ini — oh ya, Senin ini adalah Hari Sumpah Pemuda — cobalah mencerna maklumat dalam gambar di atas dan di paragraf akhir, yang merupakan arsip Agustus lalu.

Anda termasuk ogah disumbang atau emoh menyumbang?

Foto di atas menyatakan bahwa pemilik rumah kontrakan, di sebuah gang yang tak dapat dimasuki mobil, itu “tidak melayani permintaan sumbangan”. Ya, permintaan sumbangan.

Anda termasuk ogah disumbang atau emoh menyumbang?

Sedangkan foto di bawah ini, pada dinding luar sebuah toko, menyatakan bahwa juragan toko “tidak menerima sumbangan/pungutan”. Hmmm… tidak menerima sumbangan.

Toko sombong yang menolak sumbangan

Jika putra putri Anda, atau keponakan Anda, atau malah cucu Anda, yang masih belajar di SD menanyai Anda perbedaan kedua kalimat tadi, bagaimana Anda menjelaskannya?

Tentu Anda takkan menjawab, “Dalam berbahasa Indonesia itu yang penting kita dan orang lain sama-sama paham.” Bukankah begitu, bukan?

Tinggalkan Balasan