Bung Karno ogah dengar ngak ngik ngok pada sebidang tembok

Mural tujuh belasan: bukan BK sedang berpidato melainkan ogah mendengarkan. Sebenarnya potret BK paling ikonis yang mana?

▒ Lama baca < 1 menit

Mural 17-an: Bung Karno menutup telinga

Senja menggelap pukul enam lebih delapan, mural tujuh belasan di pengkolan gang itu tersorot lampu mobil. Maka salah satu pose ikonis Bung Karno pun kian menampak jelas.

Ada hal yang kurang jelas bagi saya, sejak kapan foto Bung Karno menutup telinga tersebar luas di media sosial? Rasanya sih belum ada sepuluh tahun, padahal ini foto lama.

Bung Karno menutup telinga

National Geographic Indonesia (2021) menyebutkan kredit foto adegan ini Seventh News Service. Kompas.com (2021) menyebutkan bahwa pose bercanda itu, ” […] diambil saat Soekarno melawat ke Athena, Yunani, pada 9 Juli 1965. Bung Karno disambut oleh Trio Greco, grup musik asal Yunani.”

Versi olahan foto ini untuk ilustrasi, dalam format PNG dan PSD, tersedia gratis di PNGtree. Adapun mural pada tembok tampak nyeni dan orisinal karena merupakan penggambaran ulang dengan menyalin, dengan tata letak huruf yang merdeka. Cukup dengan garis, tak perlu bergaya ala Banksy dengan semprotan stensil.

Ada sekian foto Bung Karno yang ikonis, termasuk yang foto pose resmi, justru karena dulu fotografi masih terbatas, dan tanpa Ipphos takkan beragam foto awal republik ini. Persoalannya, manakah foto Bung Karno secara portraiture paling populer sehingga dijadikan hiasan?

Sebagai pembanding, foto ikonis Che Guevara merupakan hasil krop dari foto yang diambil saat ia menghadiri pemakaman korban ledakan kapal La Coubre di Havana, Kuba, 1950. Foto itu hasil jepretan Alberto Korda. Foto tunggal nan terkenal. Guerrillero Heroico.

Foto ikonis Che Guevara asli dan hasil cropping

Tetapi dari sekian foto Bung Karno ada satu yang saya sukai: dia berpiama (saya dulu menuliskannya “piyama”) menerima dua bersaudara Frans dan Alex Mendur di teras rumah Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, 1946. Saat itu usia presiden masih 45, dalam foto tampak sebagai pria rumahan. Tentu foto macam ini, setelah dikrop, kurang heroik untuk dijadikan mural.

Bung Karno dalam balutan piama, di teras

3 Comments

Junianto Selasa 24 September 2024 ~ 12.58 Reply

Dua foto Bung Karno, satu pernah saya lihat di blog Paman, sudah lama, satunya baru tahu sekarang.

BTW kalau foto ikonik Joko Widodo apakah yang sedang keluar/masuk gorong-gorong?

Tinggalkan Balasan