Pagi, ketika saya sampai di warung sayur Mas Jeffrey, saya lihat sangkar burungnya, tetapi bukan yang kotak, yang kadang dia jemur di trotoar polder itu, sudah dia naikkan ke pucuk tiang. Sejak dulu saya kasihan melihat burung dalam sangkar. Tetapi di warung itu saya merasa lega karena sudah sepekan punya burung tanpa mengekangnya dalam penjara.
![Memberi pakan untuk burung gereja Memberi pakan untuk burung gereja](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBGtVXNwIKOCtotxqoUF3l6z15dtAjIAS30sIIQ2BxS_3argXnAr_uxLwcI3tI7qsXhzLjvaPZFo89Xws0RdZJXJsDV1E0zwrlwPszs1Kp6jDB_ovGPoB3w_F5ADO7R-j8slv07UqqF2AWT3o-CUSYmUTPNM4Hle6bq31hes8rOqlrpRkgP2yGEqVDeTdY/s1080/manuk.webp)
Sudah seminggu, oh lebih, saya berhasil mengundang burung gereja singgah dengan menyediakan pakan. Meniru Simbah Putri, nasi sisa saya taruh pada cawan dan alas plastik. Burungnya doyan. Lalu remah-remah rengginang saya coba. Burungnya juga doyan. Terakhir saya coba rontokan wijen kue moci dari Semarang. Burung kurang suka. Wijen tak segera habis.
![Rengginang untuk pakan burung gereja Rengginang untuk pakan burung gereja](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizUAOULjf7EVPohjZg2HmtZzCV5lD_g7hLsDGFmpKdF4WpXCcC6hXXqOwDkDAvBt0B3tryp9PSBmlDxooIZ5LPn9zRsTQzS0xgGIteczoYPMsR-f_fOMRGfgn8vorU4VUwiAVdkJEmpXh3ZPCxHvw9qler87hi6Fgpe54uvd7avyckUu6ofNBDt1pFLfRA/s1440/4%20pakan%20manuk.webp)
Empat tahun silam saya membeli wadah pakan burung, bird feeder, yang bisa digantungkan maupun diletakkan. Saya beli pula pakan burung di kios burung setelah mendapatkan jawaban pakan yang tepat untuk burung gereja. Ternyata tak berhasil mengundang kukila sampai pakan itu berjamur kemudian busuk karena cuaca. Akhirnya wadah pakan saya buang.
![Wien moci untuk pakan burung gereja Wien moci untuk pakan burung gereja](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1sZaJesc8Q6E3Wf6ifJwxudRLjLpyp_G0HSJp5YdUEl9ghyTHizmRlRj2UtxzG_KGzVJYJcHHoZEOjCcJHoKwTOsAIwI27O4GuBM2JJhzXjD62wN0faNrlH0eGa1-Bq_P1yMVHFhx2gN_pXHh4CUItzPoy1itu8mZrx7z-vlcmzH7EZJQ_fynm7cg9cII/s1440/2%20pakan%20manuk.webp)
Burung hanya singgah sekejap, mematuk pakan, kemudian terbang ke bawah atap carport tetangga. Tak lama kemudian burung datang lagi, mungkin anggota kawanan berikutnya, mematuk dan terbang. Namun saya senang. Mereka tidak gelap hinggap di area rumah saya, tetapi kicauan mereka mewarnai hari.
Sementara saya menyimpulkan, saat paling lapar bagi burung adalah pagi hari. Kadang subuh saya taruh pakan. Pernah juga malam. Saat fajar mereka berdatangan dan berkicau. Ungkapan the early bird gets the worm mungkin benar. Kalau mereka malas bangun pagi akan kehabisan makanan di tempat terdekat. Eh, tetapi bukankah juga ada night owl, tidur larut bangun siang dan tetap beroleh makanan?
![Memasang bird feeder untuk burung gereja Memasang bird feeder untuk burung gereja](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJxZV30kB_vszzmcTcTPM16l-776w1xfKaIrkFwoBf4xRCUvK001yfE_CYJVJRrj_VjD_l4tNAA7DZNhoGR3_6ciT4C3Nv_cHQZtPN864w_QwfTASlGMUyHMrfBbvgaBNwzu0t4pZCaDxvAy75U1VYHA4zCad1tYiI3-znPDwAePf_wqp7MX38K6iiTae0/s2067/2%20pakan%20manuk%20gagal.webp)
Saya membuat judul tulisan ini dengan merujuk lagu terkenal, padahal saya telat tahu lagu itu, saat kelas satu SMP. Saat itu saya tak tahu bahwa kawan saya, bernama Mahmudi, membawakan lagu dangdut, dengan kedua tangan masuk saku celana. Suaranya merdu, bulat, bertenaga, artikulasinya jelas, tidak ngos-ngosan, mungkin dia qari yang baik karena di telinga saya dia mengucapkan bahasa Arab sangat fasih.