Niat baik, murah pula, belum tentu mudah ditunaikan. Misalnya niat memanfaatkan amplop bekas kedap air yang di lokapasar disebut sealer aluminium foil. Terlalu kuat untuk mengirimkan barang kertas biasa.
Mendapati amplop ini di kantong sementara untuk sampah kering di rumah, terpikir untuk saya manfaatkan lagi. Misalnya untuk mengirim barang cetakan. Amplop ini berlapis gelembung atau bubble wrap.
Tetapi kapan mengirimnya, apa yang akan saya kirim, untuk siapa? Nah, ini tak jelas. Saya sudah tidak pernah mengirim ini dan itu dalam kardus bekas pakai melalui kurir paket maupun saya bawa sendiri. Kalau dulu semasa bekerja, dan menjadi doktor (mondok di kantor), relatif sering.
Dulu karena agak sering, kotak paket belanja daring pun saya manfaatkan. Bahkan plastik luarnya pun saya gunakan untuk misalnya menampung handuk besar kecil dan kaus kaki kotor di kantor.
Lalu? Akhirnya jumlah kardus datang lebih banyak daripada yang saya kirimkan. Sejawat yang ikut memanfaatkan pun menyusut karena mereka punya kardus sendiri.
Kemudian kardus saya hibahkan kepada seseorang, bersama barang lain, supaya jadi uang rokok baginya. Namun setelah kardus habis malah saya sedang membutuhkan, sehingga harus memintanya dari orang lain.
Terus amplop ini akhirnya bagaimana? Akan saya buang sebagai sampah kering. Semoga pemulung akan memanfaatkan.