SYL keterlaluan, tapi masyarakat akhirnya akan lupa

Masyarakat kita memang pemaaf, dan toleran terhadap korupsi maupun koruptor. Maka butir-butir ketamakan SYL nanti juga dilupakan.

▒ Lama baca < 1 menit

Nayunda Nabila Nizrinah nan molek tapi gabut

Selama Mei kemarin saya tak membaca berita. Puasa warta. Setelah Juni saya kembali membaca kabar, namun jumlah media saya batasi, demikian pula jumlah beritanya. Ketika membaca berita sidang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) hari ini (5/6/2024) saya dapati infografik aliran dana sesuai temuan sidang selama Mei.

Butir-butir ketamakan Syahrul Yasin Limpo

Sebelum saya sakit, beberapa poin dugaan aliran dana sudah menjadi berita. Tetapi tadi, saat membaca sebagian dari daftar dakwaan itu, saya membatin, terlalu juga si SYL.

Jika kelak semua terbukti, betul-betul aji mumpung itu orang. Pak Doktor Hukum yang bekas Gubernur Sulsel dan bekas Menteri Pertanian (dicopot karena kasus korupsi), kini 69 tahun, bukanlah orang berkekurangan.

Maaf, pikiran saya tersesat. Jika saya menyebut dia bukan orang berkekurangan, berarti saya menenggang korupsi yang dilakukan oleh golongan itu, dong. Apa bedanya dengan pendapat seorang pemimpin yang menganggap korupsi, asalkan sedikit, tidak apa-apa?

Nayunda Nabila Nizrinah nan molek tapi gabut

Kembang berita kasus SYL adalah sosok biduanita dangdut Nayunda Nabila Nizrinah. Kebetulan dia molek. Namun dalam kasus ini, sejauh pengakuan SYL dalam sidang, hubungan mereka biasa saja. SYL mengalirkan rezeki ke Nayunda karena dia berutang budi terhadap ibunda si penyanyi, Riyanti Nazief, bekas bendahara Golkar Sulsel yang banyak membantu dirinya dalam pilgub.

Jadi unsur gossipy atau laik gibah berkurang dalam kemelut SYL. Jika ada, maka perbincangan publik bisa sempat menghangat. Ya, hanya sempat. Setelah itu orang lupa apa saja butir-butir ketamakan SYL.

Anda ingat bumbu renyah Sekretaris Non-aktif Mahkamah Agung Prof. Dr. H. Hasbi Hasan, S.H., M.H. (57) yang April lalu divonis enam tahun bui?

Untuk jual beli perkara dia menghabiskan Rp120 juta guna menginap di Hotel Fraser Residence Menteng Jakarta pada 5 April-5 Juli 2021? Di hotel dia membuat kantor. Bersama Windy “Idol” Yunita Bastari Usman.

Pada 24 Juni-21 November 2021, Hasbi menyewa dua kamar senilai Rp 240 juta di The Hermitage Hotel Menteng, Jakarta, untuk membuka kantor pribadi dan untuk sang idola. Semua biaya hotel dari klien. Termasuk mentraktir sang biduanita berpesiar naik helikopter di Bali (¬ Kompas.id, 3/4/2024).

Nyatanya tak ada kehebohan berlebih padahal menyangkut artis hiburan. Masyarakat segera lupa. Apalagi jika tak ada bumbu gibah berempah.

Masyarakat kita memang pemaaf, dan toleran terhadap korupsi maupun koruptor. Maka bekas wali kota Bekasi, Jabar, Mochtar Mohamad, yang pernah menjadi napikor, kini menjadi bakal calon wali kota di kota yang sama. Pengganti Mochtar setelah dirinya dicopot adalah wakilnya, Rahmat Effendi, yang kemudian juga dicopot karena korupsi.

¬ Foto: Kompas.id, Instagram @nayundanabila; Infografik: Kompas.id

Tinggalkan Balasan