Rebahan siang di samping cupang, melamunkan minat musiman

Kegiatan tertentu, termasuk memiara ikan, bisa menjadi musim lalu surut. Demikian pula dalam pemanfaatan platform medsos. Kenapa?

▒ Lama baca < 1 menit

Rebahan siang di samping cupang, melamunkan minat musiman

Inilah salah satu faedah memotret sambil rebahan: lebih santai dibandingkan berjongkok. Tadi saat rebahan di sofa, lalu meraih ponsel karena ada pesan masuk dari istri, saya pun jadi ingin memotret ikan cupang dalam karaf di atas meja. Saya membidik sambil rebahan.

Memotret ikan dengan alat seadanya, dalam cahaya yang juga seadanya, itu sulit. Kalau hasilnya bukan blur tersebab ikan bergerak, padahal saya selalu memakai setelan otomatis, ya hasilnya tinggal menampakkan ekor, kepala ikan kurang tertampilkan.

Rebahan siang di samping cupang, melamunkan minat musiman

Sambil memotret beberapa bingkai jepretan, saya pun membatin kenapa sebagian orang memelihara binatang dalam arus musim. Saat pandemi, popularitas ikan cupang naik lagi. Seperti musim lagi.

Saya sih memelihara cupang lagi karena alasan serupa dahulu: membasmi jentik nyamuk demam berdarah. Setelah Covid-19 berlalu, orang-orang pun aktif lagi di luar rumah. Tak ada waktu untuk cupang mencupang.

Tak hanya dalam hal piaraan. Kegiatan bersepeda pun, misalnya sepeda lipat, seperti hidup lagi saat pandemi, padahal trennya saat itu road bike. Saya teringat bengkel sepeda yang tutup delapan tahun silam. Mayoritas pelanggannya dahulu penyuka MTB. Mas Bengkel bilang, “Sepeda udah nggak musim. Sekarang orang suka lari, Oom.”

Rebahan siang di samping cupang, melamunkan minat musiman

Lalu? Sila Anda cari sendiri kegiatan yang sempat menjadi musim lalu surut bahkan punah. Dari radio CB dan interkom pada abad lalu hingga pelantar media sosial tertentu. Salah satu faktor adalah munculnya alternatif yang lebih menyenangkan. Kesukaan terhadap tempat nongkrong tertentu termasuk itu.

Faktor lain? Pasal komunal. Umumnya orang menyukai kegiatan yang ada komunitasnya karena dapat bertukar info bahkan bersilaturahmi. Faktor berikutnya adalah kejemuan. Apakah Anda pernah aktif di Plurk dan bertahan sampai hari ini?

Maaf, Plurk adalah contoh yang kurang relevan. Serupa saya menyodorkan contoh milis. Kini lihat saja Facebook. Sebagian pemain lama, usia 45 ke atas, sudah cabut dari sana, sementara yang lebih muda, apalagi generasi Z, cenderung emoh.

Kalau blog? Mainan apa pula itu, untuk orang kurang kerjaan ya? Kayaknya saya pernah dengar, kata seseorang. Sekarang konten tuh ada di TikTok, kata yang lainnya, jauh lebih muda.

Bermain cupang mencupang lagi

One Comment

Zam Kamis 18 April 2024 ~ 02.26 Reply

saya malah kembali aktif di Plurk, paman.. karena lebih sepi dan ada beberapa yang masih aktif di Plurk 🤣

Tinggalkan Balasan