Saya tak pernah percaya tawaran THR dari pihak yang tidak mengupah saya, misalnya telemarketer. Saya lebih suka beroleh cipratan THR tanpa ditawari, tahu-tahu dapat skrinsyot transfer untuk saya via WhatsApp dari penerima THR.
Sebelum subuh tadi saya bangun, menyalakan ponsel yang sejak kemarin tidak saya tengok isinya, karena untuk posting di blog ini saya memakai gawai lain yang nomornya pun tak saya hafal. Saat itulah saya melihat ada tawaran THR dari telemarketer Hyundai.
Ini persoalan rutin banyak orang. Telemarketer tak menyapa nama kita. Misalnya menyapa pun boleh kita abaikan. Persoalannya bagaimana menghentikan spam dari orang tak dikenal.
Saya memakai cara lamban: tidak langsung memencet tombol Block. Hal itu untuk berjaga-jaga siapa tahu saya kurang waspada, memencet tombol yang mengaktifkan aplikasi entah. Jadi saya memilih cara dari tiga titik vertikal di kanan atas jendela WhatsApp, lalu memilih menu.
Adapun untuk membagikan tangkapan layar pesan di media sosial saya sering menyensor wajah, nama, dan nomor telepon telemarketer. Kenapa? Menghindari kemungkinan dia memperkarakan saya dengan masalah telah membocorkan identitas dan data orang dalam japri.
2 Comments
makin masih aja cara orang nyepam ya, paman..
Yah namanya juga usaha