Apakah pria kurang paham bunga, dalam arti tak banyak mengenal nama bunga? Perlu survei dengan sampel responden yang representatif. Bunga dalam foto ini beberapa kali saya lihat dalam vas atau sebagai buket. Saya tak tahu bunga apa. Sejak dua hari lalu dia ada di rumah saya.
Saya tidak tahu bunga bukan karena saya pria. Buktinya pria lain tahu. Misalnya petani bunga, penjual bunga keliling, penata taman, dan florist.
Saya punya teman sebaya, pria, yang menjadi sasaran pertanyaan saya soal sepeda dan tanaman hias. Namanya Yusro, dia paham kedua wilayah tersebut. Dia orang Salatiga, Jateng, tetapi kami saling kenal setelah tua. Meskipun begitu, jauh masa sebelumnya dia tahu bapak saya dan saya kenal kangmas iparnya di Yogyakarta.
Sebelum ada AI di ponsel untuk mengidentifikasi tanaman, saya memotret bunga atau tanaman lalu menanya Yusro melalui aplikasi perpesanan. Orang yang berlatar jurnalistik itu suka memotret bunga dan serangga, hasilnya ada di Instagram dan lolos seleksi di Shutterstock.
Sore tadi saya tidak menanya Yusro karena saya tak ingin mengganggu puasa dia dan karena sudah ada AI. Maka dari hasil AI mengidentifikasi foto keluarlah jawaban bahwa bunga ini adalah baby’s breath. Hmm, napas bayi. Baru tahu saya.
Info tentang bunga napas bayi ini antara lain ada di Flower Advisor Indonesia. Di lokapasar juga dijual.
