Musim hujan ini jenis semut yang masuk ke dalam rumah bertambah. Semut merah kecil banget masuk, di mana pun ada makanan mereka datang. Bukan hanya itu, mereka juga bikin gatal kulit sampai merah gatal menjadi ruam. Untung ada bedak cair Caladine.
Barusan saya memesan Aqua galon sekalian pesan kapur antisemut. Sudah lama saya tak memakai kapur ajaib itu. Semoga kapur ini mujarab, bisa melengkapi atau malah menggantikan serbuk racun semut.
Pekan lalu saya memasang serbuk racun semut ke dalam wadah plastik, lalu saya taruh di sejumlah titik, termasuk meja dapur dan meja makan. Wadah racun tersebut saya tulisi “racun semut” supaya tak ada yang menyentuh.
Semut hitam minggat tanpa kangen kembali. Artinya janji si penjual terbukti: semut membawa racun tersebut ke sarangnya. Tetapi untuk semut kecil merah, racun tersebut tak berdaya.
Dua hari lalu saya menemukan sarang semut merah di dekat teras. Saya isi sarang tersebut dengan Vixal. Tahun lalu dengan Porstex. Berhasil. Untuk sementara. Tak ada yang menyerang saya saat menyirami tanaman maupun melewati lorong di samping rumah untuk membuang sampah.
Segala cara sudah saya coba untuk mengatasi semut. Pernah dengan gel antisemut Maxforce bikinan Bayer. Tetapi gel racun bening mahal, Rp80.000-an, ini ketika dioleskan pada perabot tak kelihatan sehingga mudah tersentuh tangan.
Ada dua cara yang belum saya coba. Pertama: menyediakan cairan bergula di dapur untuk mengundang semut. Tip ini saya baca abad lalu di majalah, mengutip cara penyanyi Titik Puspa, yang punya Puspa Catering, menjebak semut untuk dibuang.
Kedua: merendam kaki meja, atau mungkin juga kaki kursi, ke wadah berair. Lha kalau perabotnya dari kayu ya sayang. Selain itu, karena kakinya terendam maka kursi akan sukar digeser.
Memang sih, semut jenis apapun adalah bagian dari keseimbangan ekosistem. Semut adalah petugas pembersih apapun yang bisa mereka makan. Nyamuk kekenyangan darah yang mati terinjak kaki kita pun mereka santap. Mereka juga menjadi pemula dekomposisi. Tetapi mereka mengganggu kenyamanan kita.
Atau kita, manusia, yang bagi mereka adalah gangguan?