Nasib kurir paket: Rindu order, rindu THR

Apakah kurir mitra kerja termasuk pekerja PKWT? Masih belum jelas. Maka yang berlaku adalah imbauan.

▒ Lama baca < 1 menit

Nasib kurir paket: Rindu order, rindu THR

Paket gundah dalam hati mengisi hari demi hari para kurir paket mitra logistik menuju Idulfitri: belum tentu mereka akan beroleh tunjangan hari raya (THR).

Kurir mitra bukanlah pegawai perusahaan logistik, pun bukan pekerja perusahaan penyedia platform lokapasar. Dari sisi hubungan kerja industrial, status mereka adakah mitra kerja.

Apakah status mereka belum terengkuh aturan pekerja dengan perjanjian yang kerja waktu tertentu (PKWT), itu masih diperdebatkan.

Saat ini diperkirakan ada dua juta kurir mitra mitra logistik (ride hailing) termasuk ojek daring. Perang harga belum berhenti karena tak semua penyedia layanan sanggup meladeni kebijakan “free ongkir” di lokapasar.

Dalam situasi macam itu, para kurir yang ikut membesarkan lokapasar maupun bisnis logistik belum beroleh kepastian apakah akan mendapatkan THR Lebaran. Hal itu berbeda dari kurir yang menjadi karyawan kontrak maupun apalagi tetap.

Yah, kurir apes tadi tak beda dari freelancer penulis, desainer grafis, videografer, pengembang web, juru koding, dan seterusnya. Hari ini dapat order, kemarin harus sudah jadi, THR itu soal nanti. Benar kata orang, paling enak jadi PNS, dapat uang pensiun pula.

¬ Gambar praolah: Beritsatu, Merdeka.com

4 Comments

junianto Jumat 22 Maret 2024 ~ 12.54 Reply

Sudah lima tahun saya enggak dapat THR, dan uang pensiun pun telah habis. Tahu gitu, dulu pilih jadi PNS. (Pilih? Memang bisa/gampang?)

Pemilik Blog Jumat 22 Maret 2024 ~ 17.18 Reply

Kayaknya tunjangan hari tua dan uang pensiun itu beda. Uang pensiun diterima sepanjang hayat. Kalo pensiunan PNS dan BUMN kadang malah dapat THR juga. Nah, di sebuah grup perusahaan penerbitan besar, DP-nya antaranya lain punya rumah di Kemang, dikontrakkan ke expats. Dulu gitu, gak tahu sekarang. Kalo main surat berharga sih lumrah buat DP.

Uang pensiun dikelola oleh badan dana pensiun (DP). Nah, DP muterin duit itu untuk investasi dan kelola pendapatan pasif. Tempat parkir di sejumlah gedung itu ada yang dikelola oleh DP, sedangkan Secure Parking jadi operatornya.

Saya juga gak punya uang pensiun. Dulu dua kali PHK di tempat berbeda cuma ada pesangon dan simpanan tipis di Jamsostek eh BPJS Ketenagakerjaan.

Sekarang saya lagi mau ndaftar CPNS.

junianto Jumat 22 Maret 2024 ~ 19.28 Reply

Baiklah, kita nanti sama-sama mendaftar CPNS, nunggu pengumuman lowongannya dulu.

Iya betul, saya sering nyebut iang pensiun tapi sebenarnya itu pesangon/tunjangan haribtua yang diberikan satu kali saat saya berhenti bekerja/pensiun.

BTW beberapa waktu lalu saya bertemu kawan mantan wartawan Kompas (mundur sekian tahun silam karena ambil pensiun dini), dia bilang dahulu dapat pesangon satu kali, dan tetap dapat uang pensiun tiap bulan sebesar (kalau saya tidak salah ingat) 60 persen dibanding saat masih bekerja.

Pemilik Blog Jumat 22 Maret 2024 ~ 23.41

CPNS: calon pegawai negeri sepuh 🙈

Tinggalkan Balasan