Menyala, Bob! Menyala, Abangku!

Para boomers mengenal "Menyala Bob!", lalu cucu mereka, gen-Z, mengenal "Menyala abangku". Setiap zaman punya ungkapan.

▒ Lama baca < 1 menit

Istilah menyala Bob dan menyala abangku

Setiap kali mendengar maupun membaca ungkapan “Menyala abangku” saya teringat ungkapan abad lalu, pada awal Orde Baru: “Menyala Bob!” Tak jelas benar mengapa Bob, nama panggilan untuk Robert — kalau di kalangan orang Jawa, Mamik adalah panggilan untuk Slamet.

Setiap zaman mengenal ungkapan untuk menyatakan sesuatu. Ada yang awet, ada yang cekak usia pakainya.

Pada 1980-an, sebelum era internet, muncullah ungkapan gaya Jakarta: “Nih yeee…”

Lalu di sebuah warung di Dliko Indah, Salatiga, Jateng, semua stoples permen dan camilan ditempeli kertas serba-nih-yeee. Misalnya “permen nih yee” dan “wafer nih yeee”. Pelakunya adalah cewek ABG, anak dari si empunya warung.

Ketika TVRI masih meraja, pada 1985 pelawak Jaja Miharja memopulerkan “memble” dan “kece”. Di Jateng istilah kece sempat membuat bingung karena kécé adalah keong.

Ungkapan menyala Bob dalam majalah Tempo 1985

Kembali ke soal “Menyala Bob”, pernyataan saya memang sumir tanpa bukti kearsipan. Saya harus mencarinya di majalah-majalah hiburan 1976—1970, dari Aktuil sampai Diskorina.

Meskipun demikian, majalah Tempo edisi 21 Desember 1985 mencatat jejak “Menyala Bob!”, yang kemudian diucapkan “Manyala Bob!”, dan menjadikannya sebagai judul laporan tentang pembajakan lagu-lagu konser amal di Inggris dan Amerika, Live Aid, oleh para pengusaha kaset musik di Indonesia.

Penggagas konser tersebut adalah Bob Geldof. Maka Tempo membuat tajuk “Menyala, Bob. Kita Orang Malu…”

Mayoritas pembaca Tempo saat itu adalah boomers, kelahiran 1946— 1964. Dalam benak mereka masih melekat ungkapan “Menyala Bob!” yang hidup dua puluh tahun sebelumnya. Mayoritas editor Tempo saat juga dari generasi yang sezaman pembacanya.

¬ Gambar kompor minya: Lazada Indonesia

5 Comments

The Sandalian Rabu 20 Maret 2024 ~ 09.28 Reply

Sekarang saya jadi tahu kenapa kenalan saya yang bernama Pak Slamet (almarhum) biasa dipanggil Om Mamik oleh kerabatnya.

Pemilik Blog Rabu 20 Maret 2024 ~ 23.09 Reply

Tapi sekarang nama Mamik untuk Slamet sdh jarang.
BTW aneh juga kenapa bukan Met atau Memet Ya.

junianto Selasa 19 Maret 2024 ~ 22.09 Reply

Sejauh saya ingat, tapi tanpa (seperti Paman bilang) bukti kearsipan, “Menyala Bob!” pada abad lalu itu ada di komik Fantastic Four. Itu adalah kalimat (teriakan?) saat tokoh karakter Johnny Storm alias the Human Torch alias si Manusia Obor hendak menyalakan dirinya, lalu terbang.

Beberapa waktu lalu saya pernah mencarinya di Google tapi tidak ada arsipnya.

Pemilik Blog Rabu 20 Maret 2024 ~ 07.30 Reply

Oh 🙏💐👍

Flame on tanpa Bob ☺️

junianto Rabu 20 Maret 2024 ~ 08.19 Reply

Sejatinya saat mulai viral “Menyala abangku” saya langsung ingat “Menyala Bob!” dalam komik terjemahan Fantastic Four lama tersebut, dan mau japri Paman untuk tanya apakah pernah baca juga di komik itu? Tapi saya mau japri, lupa melulu.🙈

Tinggalkan Balasan