Ayam adalah bebek, begitu pula sebaliknya

Warung tenda memasang gambar ayam dan bebek, juga lele. Tapi warung sate tak memasang gambar kambing dan sapi.

▒ Lama baca < 1 menit

Spanduk warung tenda dari kain

Warung pecel lele, ayam goreng, bebek bakar, dan soto ayam ini memanjang, di pelataran depan kios untuk bengkel sepeda dan klinik gigi. Maka spanduknya ada beberapa, tak mungkin satu helai memanjang.

Dekerjakan secara manual, dengan menggunakan cat dan kuas, tampilan setiap spanduk kain itu berbeda. Kalau dengan cetak digital bisa seragam, proses pembikinan lebih lekas. Jika dalam desain pada komputer salah, tinggal diedit.

Lalu? Lihatlah foto pertama di atas. Di bawah gambar ayam jago ada tulisan bebek goreng. Lalu di bawah tulisan besar ayam bakar ada gambar bebek.

Spanduk warung tenda dari kain

Bukan soal sih. Pengudap juga tak peduli kecuali dia makhluk iseng kurang kerjaan. Pemilik warung pun mungkin tak hirau. Dan sang pembuat spanduk juga tak menyadari.

Di luar soal ketepatan desain ada satu hal yang layak kita hargai: masih ada warung tenda yang memakai spanduk kain dengan dilukis. Memang sih warung itu tak bertenda karena atapnya dari asbes. Kelak setelah spanduk kain lusuh mungkin diganti lembar plastik bercetak digital.

Spanduk warung tenda dari kain

Di area Anda mungkin masih banyak warung tenda dengan spanduk kain. Khusus untuk warung pecel lele dan ayam goreng, pun bebek goreng atau bakar, gambar utuh si satwa saat masih hidup dipasang. Kaum vegetarian spiritual mingkin risi: manusia memakan daging makhluk lain. Tetapi pada spanduk warung sate tak ada gambar kambing maupun sapi.

Tinggalkan Balasan