God Save the Queen. Itu lagu kebangsaan Britania Raya. Queen pernah mengemasnya sebagai lagu rock instrumental 1 menit 15 detik dengan menonjolkan gitar Brian May. Kalau God Save the Queer seperti teks pada tas bahu ini?
Saya melihat tote bag ini tergeletak di atas sofa sebuah kedai kopi di Bandung, Jabar, menjelang diskusi tentang dangdut koplo. Queer sering digandengkan dengan lesbian, gay, biseksual, dan transgender sehingga menjadi LGBTQ.
Saya belum tahu apa padanan yang pas untuk queer dalam bahasa Indonesia. Penjelasan sederhana, namun kurang tepat, untuk queer adalah seksualitas di luar heteroseksual dan LGBT.
Maka inilah pokok soal dalam wacana sosial: dalam hal apa kaum di luar LGBTQ, dengan maupun tanpa dukungan negara, disebut mendiskriminsikan LGBTQ? Malah ada yang lebih jauh, yakni kriminalisasi dan persekusi, terutama terhadap LGBT.
Jawaban terhadap masalah ini bisa panjang. Tetapi pada lingkup personal janganlah Anda membenci seseorang, dan melakukan hal-hal buruk terhadapnya, tanpa alasan kuat selain pokoknya karena dia termasuk LGBT dan Q.
Sejauh saya menangkap isu, dalam kampanye calon legislator maupun capres-cawapres isu LGBT tak dibahas. Jika itu benar mungkin karena tak ada yang menanyakan. Bisa jadi para kandidat maupun calon pemilih sama-sama sadar bahwa ini isu sensitif yang tak mungkin bisa dibahas secara terbuka di aneka forum.