Pengendali negeri mana pun adalah pihak yang menguasai sumber daya, termasuk dari dunia bisnis. Silakan menghindar jika dapat.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Kaus politis di kedai kopi Jante, Ajip Rosidi, Bandung

Punggung kaus itu menampakkan tulisan besar. Republik ini milik saudagar, preman, dan aparat. Tanda koma dari saya supaya enak dibaca sebagai kalimat.

Ada yang menarik bagi saya: istilah saudagar. Menurut kesan saya, kata ini jarang dipakai dalam keseharian. Dalam berita pun jarang. Orang lebih suka menyebut pedagang, dalam arti pedagang besar, dan konglomerat.

Salah satu orang yang memopulerkan istilah konglomerat dan konglomerasi pada 1980-an seingat saya Kwik Kian Gie.

Adapun sebutan saudagar, atau sudagar, punya jejak toponimis di sejumlah kota sebagai nama kampung. Kalau kampung konglomerat? Ah, mana ada yang tinggal di perkampungan.

Kembali ke punggung kaus, dalam kalimat masa kini mungkin republik ini milik oligarki kapital birokrasi. Atau, republik ini milik oligarki pangusaha dan partai. Lah, politik atas nama rakyat kan butuh ongkos. Termasuk pemilu, di dalamnya ada pilpres dan pilkada.

2 thoughts on “Siapa sih pemilik republik ini? Saudagar, preman…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *