Pematangsiantar dan Jombang berjodoh

Selain kecap lokal, dulu setiap daerah punya limun lokal. Kini masih adakah limun akamsi di tempat Anda?

▒ Lama baca < 1 menit

Berjodoh di Kei Coffee Jalan Sampit Jakarta: limun cap Badak dan Coffee Beer Ngoro

Limun cap Badak dari Pematangsiantar, Sumut. Coffee Beer Tirta Agung dari Ngoro, Jombang, Jatim. Kedua jenama sarsaparila itu pernah saya tulis. Pagi tadi saya melihat keduanya bersanding di meja kasir sebuah kedai kopi yang juga menjual buras oncom dan bakso siomay rujak.

Maka saya menyimpulkan kedua jenama itu berjodoh. Lebih dari itu, kedua minuman lawas itu masih punya penggemar. Di jual di Jakarta, mereka datang dari jauh. Tetap dalam botol beling. Belum berganti botol plastik maupun kaleng.

Limun sarsaparila memang belum punah. Saya menduga ada regenerasi konsumen. Atau misalnya penyuka sarsapari hanya wong lawas, maka barang tersebut cocok dijajakan di kedai yang digemari orang tua, misalnya limun Ay Hwa di Soto Kadipiro, Yogyakarta.

Dahulu kala setiap daerah, maksud daya kota dan kabupaten, selain memiliki kecap lokal kebanggaan juga empunya limun lokal. Kini yang masih bertahan kecap-kecap lokal — pun roti-roti lokal. Masih adakah limun akamsi di tempat tinggal Anda?

5 Comments

junianto Kamis 1 Februari 2024 ~ 18.35 Reply

Limun akamsi itu apa, to, Paman?

Pemilik Blog Kamis 1 Februari 2024 ~ 19.34 Reply

Akamsi, akronim anak kampung sini, atau asli kampung sini

junianto Kamis 1 Februari 2024 ~ 20.16 Reply

Oh, ternyata sesuai KBBI. Tadi sudah mbukak, sih, tapi ragu-ragu apa sama dengan yang dimaksud Paman.

Pemilik Blog Jumat 2 Februari 2024 ~ 19.09

Saya malah baru tahu kalau sudah ada di KBBI karena ngecek setelah baca komen Lik Jun 🙏🙈

Tinggalkan Balasan