Masih menarikkah Donal Bebek dan Miki Tikus bagi generasi Z?

Penggunaan karakter komik dan animasi dalam produk — legal maupun ilegal — mencerminkan kelompok usia sasaran.

▒ Lama baca < 1 menit

Masih menarikkah Donal Bebek dan Miki Tikus bagi generasi Z?

Dua botol minuman, dengan house brand (apa bahasa Indonesianya: lokajenama atau jenamaloka?) dari Alfamart, ini bergambar karakter klasik Disney. Ada Miki Tikus dan Mini Tikus, serta Donal Bebek. Maka saya pun membatin, produk ini menyasar konsumen usia berapa?

Saya tak tahu apakah barisan awal generasi Z (1997—2012) masih terikat dengan Donal dan Miki. Barisan awalnya, menurut kesan saya, lebih mengenal Winnie, Tigger, dan Princess. Adapun barisan awal hingga tengah generasi Y (1977—1994) mungkin masih mengenal Paman Gober, Kwik, Kwak, Kwek, Gus Angsa, dan Pokijan yang merupakan karakter dalam Donal.

Saya belum mencari data sekunder ihwal pertautan setiap generasi dengan karakter klasik Disney. Jika ada, pertanyaan saya yang bertolak dari botol air dalam kemasan pun terjawab.

Mengenal tahun kelahiran boomers  hingga generasi Z

Generasi boomers (1946—1964), pun generasi X (1965—1976), pasti kenal Donal dan sepasang tikus Miki yang tetap berpacaran tanpa menikah. Desi juga tak menikahi Donal, bukan? Eh, bahasa Indonesia lebih menyukai istilah Donal menikahi Desi.

Soal lain, barisan tengah dan akhir gen-X itu, dalam pengandaian saya, lebih mengakrabi manga dan anime ketimbang generasi pendahulunya.

Masih menarikkah Donal Bebek dan Miki Tikus bagi generasi Z?

¬ Infografik: Brain Academy

Donal Bebek jual mobkas

Jejak digital saya dalam Donal Bebek Indonesia dan 13 soal

Tinggalkan Balasan