“Jika Kristus lahir hari ini, Dia akan lahir di bawah reruntuhan akibat pengeboman Israel,” ujar Imam Gereja Lutheran, Bethlehem, Munther Isaac.
Saat ini gereja-gereja di Palestina membatalkan perayaan Natal yang biasanya penuh sukacita. Dekorasi Natal di Gereja Lutheran berupa bayi yang lampinnya diselimuti keffiyeh.
Dekorasi tersebut merupakan pesan keprihatinan dan simpati terhadap derita rakyat Palestina terutama akibat genosida oleh Israel di Gaza. Paus Fransiskus pun menyebut serangan Israel ke Gaza itu genosida.
Christmas in Palestine this year. The Child under the rubble. Immanuel God is with us in our pain and suffering. God in solidarity with the oppressed. The child of Bethlehem is our hope. For the children of Gaza and all victims of wars.
At the Christmas Lutheran Church Bethlehem pic.twitter.com/CPnL9kMyPs— Munther Isaac منذر اسحق (@MuntherIsaac) December 3, 2023
“Beberapa orang di Barat melupakan keberadaan umat Kristen Palestina. Perang ini berdampak pada seluruh warga Palestina, baik Muslim maupun Kristen. Tanggung jawab kita sekarang adalah mengangkat suara kita sebagai sebuah bangsa untuk menghentikan perang ini,” kata Isaac (¬ Al Jazeera).
¬ Foto: Al Jazeera
Yahudi yang anti-Israel, anti-Zionisme, maunya hanya ada Palestina