FBR mencarikan pekerjaan bagi anggotanya, misalnya tukang parkir. Soal perkelahian, kata pengurus, kehidupan jalanan itu keras.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Bendera FBR Kawat Berduri di Pasar Kecapi, Jatiwarna, Kobek, Jabar

Di depan pasar kecil itu mata saya tergoda tulisan Kawat Berduri. Oh, apa pula itu? Saya menduga itu nama regu atau ranting atau apalah dari Forum Betawi Rempug (FBR). Dari mesin pencari saya menjadi tahu bahwa Kawat Berduri itu nama gardu.

FBR adalah ormas yang didirikan oleh dua orang ulama Betawi, Haji Fadloli El Muhir dan Haji Lutfi Hakim, pada 2001. Sejauh saya dapatkan informasi, nama gardunya ada yang berupa angka dan ada pula angka sekaligus kata, misalnya selain Kawat Berduri adalah 0336 Macan Selon (Sawangan, Depok), 0226 Kalong Muara (Penjaringan, Jakut), 0358 Jail (Sunter, Jakut), dan 0354 Kelelawar Hitam (Pondokmelati, Kobek).

FBR berfungsi sebagai pencari pekerjaan untuk anggotanya, misalnya tukang parkir. Perihal FBR kadang dinilai dekat dengan kekerasan, misalnya perkelahian berebut lahan parkir, Wasekjen FBR Ibrahim bilang, “Kehidupan jalanan itu keras.” (¬ Kumparan, 2019).

Dia juga mengatakan, “[…] Maka jargonnya adalah menjadi jawara dan juara di tanah sendiri. Tapi itu moto global kita. Tapi sebelumnya adalah dari otak jadi otot, dari otot menjadi otak. Pertama 3 S—salat, sekolah, silat. Berubah menjadi otot dan otak…”

Markas Kelelawar Hitam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *