Saat saya bocah, sebelum ada internet, ada ikon lingkaran kuning dengan mata dan senyum, hadir dalam stiker aluminium hingga pin, lalu buku tulis dan grafiti menirukannya — begitu pula amplop surat cinta monyet. Namanya Mr Groovy.
Kini di WhatsApp emotikon yang itu juga ada, dalam beragam ekspresi, menggantikan smiley era email dengan teks biasa dan SMS pada 1990-an: tanda titik tumpuk dan tanda kurung tutup.
Saya teringat Mr Groovy karena tadi lempeng magnetik pada tempelan kulkas terlepas. Ternyata hanya dilem. Kalau jatuh ya magnetnya copot.
Betul ini, tempelan magnetik untuk papan tulis. Kalau untuk kulkas, tempelannya biasanya berupa pelat tipis. Apapun jenis magnetnya, tempelan macam ini barang biasa, hampir setiap rumah tangga punya majalah dinding pada pintu kulkas.
Selain gantungan kunci, tempelan kulkas adalah jenis oleh-oleh perjalanan yang murah meriah. Anda mungkin pernah menerimanya, atau malah pernah membelinya. Tempelan kulkas sekaligus pembuka botol juga menjadi cinderamata pernikahan.
Sejarah Mr Groovy tak lepas dari ideogram budaya pop tahun 1970-an. Ideogram ini bermula pada 1971 dari seorang jurnalis Prancis, Franklin Loufrani dari koran France-Soir, yang ingin menularkan kegembiraan karena dia jenuh dengan berita buruk.
Loufrani, kelahiran Aljazair (1942), menyebut simbol senyum itu Smiley. Hak cipta Si Senyum itu milik The Smiley Company, yang didirikan oleh si pencipta melalui anak perusahaan
Smiley Company SPRL di Belgia yang mengurusi HAKI Si Senyum. Aturan pakai ikon ada di laman ini.
6 Comments
Wow..
Saya baru tahu smiley ini sudah ada sejak 70-an.
Sejarah memang bikin sesak benak kita 😇
Sudah akrabs sama smiley yang ini. Sederhana tapi bikin senang. Padahal dimana-mana jual bantalnya nggak tahu deh ngurus hak ciptanya atau nggak para pembuat hahaha….
Sepanjang nggak ada keberatan dari pemilik ya gak usah diurus. Sebenarnya si pemilik juga liat-liat, gak semua ada urusan bayar
Terwangun tetepan Smiley ini
Lha nggih niku leres 😇